Apps4God

Submitted by admin on Thu, 04/06/2017 - 12:00

Anda telah menulis sebuah blog yang bagus dan bermanfaat untuk situs gereja Anda. Blog Anda solid dan tidak akan ada kesalahan-kesalahan yang berarti. Anda sudah siap menekan tombol "Go". Namun, blog Anda masih membutuhkan sebuah judul. Dan, itu penting.

Berbicara tentang membaca blog, enam dari sepuluh pembaca hanya akan membaca judul utama blog Anda dahulu, dan judul utama itulah yang akan benar-benar memengaruhi orang, apakah ia akan membaca isi blog Anda. Jadi, judul blog penting sekali. Jika judul blog begitu penting, Anda butuh strategi untuk menulis judul-judul yang bisa memikat setiap waktu. Judul blog Anda akan memainkan peranan besar bagaimana gereja Anda melayani secara daring, apakah Anda hanya akan menginformasikan berita terakhir tentang piknik gereja atau memberi mereka daftar untuk mendapatkan bahan pelajaran sekolah minggu secara daring.

Ini adalah daftar panduan yang perlu Anda ingat ketika Anda sedang menulis judul blog untuk situs gereja Anda.

1. Judul blog harus berjumlah 69 karakter atau kurang (termasuk spasi).

Anda mungkin memiliki beberapa alasan mengapa judul blog Anda sebaiknya pendek. Anda ingin poin tulisan bisa langsung ditangkap. Anda ingin memberi kesan pertama dengan cepat dan memikat tentang blog Anda. Akan tetapi, alasan lain yang mengharuskan judul blog Anda pendek lebih berhubungan dengan cara teknologi menemukan blog Anda, bukan tentang bagaimana orang membaca judulnya. Ini alasannya:

Jika Anda ingin postingan blog Anda muncul dalam mesin pencari (siapa yang tidak ingin?), Anda harus memerhatikan berapa panjang judul blog Anda. Judul dengan panjang yang tepat akan tampil dengan baik dalam hasil pencarian. Akan tetapi, begitu judul Anda melewati batas 69 karakter, bagian belakang judul akan terpotong untuk judul bisa pas. Ini tentu akan sangat mengecewakan, terutama jika beberapa informasi penting justru ada pada bagian akhir dari judul (lihat aturan #3 untuk keterangan lebih jauh).

2. Judul blog harus deskriptif, tidak tersirat.

Ingat saat tahun 2013-an dan laman Facebook Anda dipenuhi dengan judul-judul seperti ini?

- Wanita Ini Melakukan Sesuatu yang Tidak Pernah Dilakukan Pria Mana Pun!
- Jika Ini Membuatmu Tidak Nyaman, Bagus.
- Anda Tidak Akan Percaya Apa yang ditemukan Pria Ini di Bawah Beranda Belakang Rumahnya!
- Jika Anda Tidak Menangis seperti Bayi pada Pukul 1:07 Pagi, Anda Adalah Monster.

Saya pun masih ingat. Saat itu adalah tahun emas bagi 'clickbait', yaitu blog-blog yang memancing orang membaca blog Anda. Namun, kecuali Anda berusaha mengubah blog gereja Anda menjadi situs yang "tidak layak dikunjungi" versi Kristen, Anda sebaiknya tidak menggunakan taktik ini untuk postingan Anda.

Ini alasannya:

Gaya judul seperti itu ("clickbait") sengaja menyembunyikan informasi konten yang sebenarnya. Namun, baik manusia maupun mesin pencari, ingin tahu apa yang akan mereka baca.

Judul blog biasanya adalah hal pertama yang orang akan lihat ketika mereka menjumpai blog Anda:

- Jika orang berlangganan RSS feed Anda, mereka mungkin akan melihat judul blog Anda dalam e-mail yang mereka dapatkan ketika Anda meluncurkan postingan baru.
- Jika orang mengikuti informasi gereja Anda di Twitter, mereka akan melihat judul postingan Anda di sana (dan tentu saja tidak ada yang lain).
- Jika orang mencari di Google sebuah topik yang ditulis dalam situs gereja Anda (dan kalau artikel Anda ada dalam peringkat mesin pencari), mereka akan melihat judul blog Anda di hasil pencarian.
- Jika blog Anda tidak memiliki judul yang spesifik secara sosial (yang bisa Anda lakukan dengan plugin tertentu), judul postingan Anda adalah yang akan dilihat orang ketika mereka membagikan tautan postingan Anda di Facebook.
Judul blog sering kali adalah kesempatan pertama dan satu-satunya untuk menarik perhatian orang kepada postingan Anda. Tidakkah Anda ingin mengatakan kepada mereka mengapa mereka harus memberikan perhatian kepada postingan Anda itu?

Namun, di luar itu, mesin pencari dan "clickbait" tidak bisa dicampurkan. Ketika melihat postingan blog Anda, Google berasumsi Anda memakai judul blog untuk menjelaskan isinya.

Jadi, ketika Anda menulis judul blog, pastikan judul itu merefleksikan kontennya. Masukkan kata-kata kunci dari blog Anda ke dalam judul (seperti Anda lihat, artikel ini memakai kata kunci "gereja" dan "judul blog" pada judulnya). Buatlah judul blog yang akan menggambarkan pesan yang memang disampaikan dalam postingan blog Anda.

Ini satu contoh: misalkan Anda menulis blog yang bagus tentang perpuluhan dalam Alkitab, dan Anda tengah mempertimbangkan dua judul dalam pikiran Anda:

- Perpuluhan: Apa yang Alkitab katakan?
- Satu hal yang paling membuat jemaat tidak nyaman adalah ....

Judul kedua mungkin lebih provokatif. Akan tetapi, Anda akan memiliki kesempatan mendapat peringkat (dalam mesin pencari) untuk kata "perpuluhan" (dan memancing perhatian orang yang ingin tahu tentang perpuluhan) jika Anda memilih judul pertama.

Akan tetapi, ini lebih dari sekadar peringkat dalam mesin pencari. Para pelanggan ingin tahu apa yang Anda berikan kepada mereka untuk dibaca. Anda harus deskriptif dengan setiap postingan blog Anda--bukan hanya untuk blog-blog yang ingin Anda tampilkan dalam mesin pencari.

Sebagai contoh, jika gereja Anda menerbitkan ringkasan pengumuman mingguan dari komunitas gereja, Anda mungkin terdorong untuk memberi judul, "Ringkasan Minggu, [TANGGAL]".

Nah, Anda bisa lebih deskriptif dari itu! Ceritakan kepada pembaca, apa yang akan mereka temukan dalam postingan tersebut. Coba contoh seperti ini: "Ringkasan: Makanan dari Dapur, Hari-Hari Kerja, Pesta Barbecue Habis Baptisan!"

Sebagai kesimpulan: judul blog yang jelas dan deskriptif akan lebih sukses nantinya.

3. Perlakukan dua kata pertama sebagai yang utama.

Anda tahu judul blog harus berjumlah 69 karakter atau kurang. Di manakah informasi terpenting harus diletakkan? Sedekat mungkin dengan bagian awal judul.

Mengamati cara orang-orang membaca konten daring, Anda hanya bisa berharap pembaca memahami sebelas karakter pertama dari judul utama. Ya, hanya sebelas karakter pertama! Jelas gereja Anda tidak bisa menjejalkan setiap judul blog dalam sebelas karakter, tetapi Anda bisa mengusahakan agar yang terpenting diletakkan di bagian paling depan judul.

Jadi, sebelum memublikasikan blog gereja Anda berikutnya, lihatlah dua kata pertama dan tanyakan kepada diri sendiri: Apakah saya menggunakan ruang judul ini dengan baik? Adakah cara untuk menempatkan informasi yang lebih berarti, deskriptif, dan memancing keingintahuan di paling depan?

Inilah yang kami lakukan dengan postingan yang berjudul "Disciplr’s World Map of Christian Apps". Kami mendapatkan ranking posisi ke-4 dalam hasil mesin pencari untuk "christian apps" dengan judul, "The World of Christian Apps: 48 apps you should know". Namun, kemudian kami ubah menjadi: “Christian Apps: 48 apps you should know [infographic]” Saat itu, ranking kami pindah di posisi ke-2 dalam mesin pencari:
Image removed.

Ini latihan yang digunakan untuk postingan yang berorientasi pada SEO (Search Engine Optimization - Red.) yang kami tulis di Disciplr. Ketika kami ingin menempatkan peringkat untuk input "Sunday school lessons", kami menulis postingan-postingan dengan frasa "Sunday school lesson" pada bagian depan judul.

Gereja Anda bisa melakukan ini juga. Jika ingin membuat tulisan yang Anda pikir akan memiliki nilai jangka panjang dalam mesin pencari, lakukan sebisa mungkin dengan menempatkan kata-kata kunci tersebut pada bagian depan judul.

4. Buatlah sedikitnya lima pilihan, lalu pilihlah yang terbaik.

Salah satu kebiasaan yang membantu saya adalah dengan berada di depan sebuah whiteboard (atau sebuah pulpen dan kertas) dan menulis ide judul banyak-banyak untuk blog yang akan saya tulis. Setelah ide demi ide dituliskan nanti akan menjadi mudah untuk membuang ide yang buruk, lalu menggabungkan ide-ide yang bagus menjadi ide yang lebih bagus lagi.

Sebagai aturan praktis, buatlah sedikitnya lima judul untuk blog Anda (lebih banyak pun tidak ada ruginya), dan kemudian mengerucutkannya menjadi satu judul sebagai pemenang. Anda bisa melakukan ini sendiri, atau bisa mengumpulkan beberapa staf gereja untuk melihat judul mana yang mereka anggap terbaik. Apa pun caranya, Anda bisa membuat judul-judul blog yang bagus, tidak harus dengan sekali jadi. (t/Aji)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Church Tech Today
Alamat URL: http://churchtechtoday.com/2015/08/19/church-blog-title-rules/
Judul artikel: 4 Blog Post Title Rules for Churches
Penulis artikel: Jeffrey Kranz
Tanggal akses: 16 Januari 2017