Apps4God

Alkitab yang digital bukan sekadar Alkitab yang teksnya ditampilkan secara digital. Alkitab yang digital berbicara tentang teks Alkitab, bahan-bahan biblika dalam platform digital, metode, komunitas, dan teknologi digital yang digunakan untuk mengintegrasikan seluruhnya. Berikut ini adalah liputan berupa blog yang ditulis oleh salah satu staf SABDA ketika SABDA memberikan pelatihan Studi Alkitab pada Era Digital agar makin banyak pengguna yang dapat menggunakan Alkitab yang digital dengan lebih smart.

Pada 22 -- 28 April 2017, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) kembali melakukan pelayanan digital di luar pulau Jawa, tepatnya di kota Kupang dan Pontianak. Tim YLSA melakukan pelayanan di kota Kupang selama empat hari, sejak 22 hingga 25 April 2017, di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gereja Kemah Injil Indonesia Efata, dan dalam acara "Indonesia for God's Glory Vision Exploration Conference" (IVEC) yang diadakan oleh K-PACT. Di kota Pontianak, YLSA melayani selama tiga hari, 26 -- 28 April 2017, di STT Pontianak, Gereja Kristen Nasional Injili (GKNI) Pniel, dan acara IVEC.

Pada 11–13 Maret 2017, tim SABDA mendapat kesempatan untuk memberikan serangkaian pelayanan di Gereja Kristus Tritunggal (GKT), Bandar Lampung.

Pada 24–28 Februari 2017, tim SABDA berkesempatan melakukan roadshow pelayanan digital di Pulau Dewata, Bali. Selain di beberapa gereja (GKA Zion, GBI Rock Lembah Pujian, GKY Kuta Bali, dan GPI Adonai), tim SABDA juga melakukan pelayanan di beberapa STT (STT Johanes Calvin, STT Kingdom, dan STTII Denpasar).

Pada akhir bulan Februari 2017, tim SABDA mendapat kesempatan untuk memberi pelatihan kepada jemaat GBI Rock Bali. Ada sekitar empat puluh peserta mengikuti pelatihan ini, sebagian besar adalah peserta yang pernah mengikuti pelatihan SABDA yang diadakan sekitar 6 tahun yang lalu. Mereka kembali hadir karena ingin memperdalam penggunaan software SABDA, ada juga yang ingin mengingat penggunaan fungsi-fungsi lanjut karena mereka sudah lama tidak memakai.

Permohonan pelatihan memakai Software SABDA di STT Kingdom Bali (tanggal 25 Februari 2017) telah dipakai Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) untuk juga bisa melayani di dua STT lain di Bali, yaitu STT Johanes Calvin (28 Februari 2017) dan STTII Denpasar (29 Februari 2017). Pada dasarnya pelatihan di 3 STT itu sama prinsipnya, yaitu mengajarkan fitur-fitur dasar sebagaimana sudah dicontohkan dalam tutorial SABDA 3 menit.

Perbincangan mengenai pemanfaatan teknologi selalu menarik untuk disimak. Salah satunya, pada tanggal 19 Desember 2016 lalu, tim Apps4God bersama staf Yayasan Lembaga SABDA berkesempatan mendengarkan sharing tentang pemanfaatan situs berbagi video yang dibawakan oleh Sdr. Rinto, mantan staf YLSA, yang sekarang menjadi jurnalis di salah satu penerbit surat kabar. Secara garis besar, Sdr. Rinto memaparkan manfaat dari situs berbagi video bagi pelayanan, di antaranya untuk menabur firman Tuhan, memberi informasi layanan/produk yang sudah dikerjakan YLSA sehingga memperluas jangkauan pelayanan digital yang dikerjakan selama ini.

Pada tanggal 9 Desember 2016, Bapak Wagiman berkunjung ke kantor Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) untuk meminta bahan-bahan Alkitab dari SABDA supaya dimasukkan ke laptop dan tabletnya. Pak Wagiman menceritakan bahwa laptop yang ia bawa adalah pemberian dari seseorang yang pernah bekerja dengannya. Melalui temannya ini, Pak Wagiman bisa mengenal Kristus sehingga akhirnya tertarik untuk belajar menjadi murid Kristus dengan lebih serius. Laptop tersebut diberikan kepada Pak Wagiman agar beliau bisa belajar Alkitab dengan software Alkitab SABDA.

Pada 16 November 2016 kemarin, tim Apps4God mendapat kunjungan dari Bapak Pdt. Amos Sugito. Beliau adalah salah satu pelayan Tuhan yang melayani di GBI Dagen, Jaten, Karanganyar. Kedatangannya kali itu adalah untuk meminta tolong kepada tim Apps4God agar handphone yang dimilikinya bisa diisi dengan bahan-bahan kekristenan, seperti aplikasi Alkitab dan berbagai aplikasi yang menolongnya untuk melakukan penggalian Alkitab. Beliau juga berharap handphone-nya bisa diisi dengan Alkitab Audio karena beliau memiliki masalah penglihatan yang membuatnya sulit untuk membaca.