Pada acara Seminar Misi International di STBI tanggal 11 Agustus 2016, tim SABDA mendapat kesempatan untuk membawakan presentasi "Mission in the Digital Era". Pada kesempatan ini Ibu Yulia, ketua Yayasan Lembaga SABDA, menyampaikan dua tantangan bagi gereja, khususnya gereja-gereja Baptis.
Pertama, mengapa gereja belum memanfaatkan teknologi bagi kemajuan misi? Terlebih di era digital saat ini, yang selain telah mengubah cara orang bekerja, berkomunikasi, cara melayani misi seharusnya juga berubah. Memang terasa bahwa alat-alat digital pada umumnya masih dipakai sebatas kebutuhan pribadi. Tantangan kedua, mengapa gereja belum mempersiapkan diri menyambut generasi-Z atau generasi digital native, yang adalah aset masa depan gereja. Sikap gereja terhadap teknologi digital memberikan dampak yang besar pada penerimaan gereja terhadap generasi digital (generasi Z). Pada tahun 2020, generasi Z akan memasuki usia produktif (20-25 tahun), apakah gereja memberi tempat kepada mereka untuk terlibat dalam kepemimpinan gereja?
Beberapa peserta mengakui bahwa mereka memang kurang memikirkan pelayanan untuk para generasi digital ini. Melalui presentasi "Misi di Era Digital", peserta, yang sebagian besar adalah para pemimpin dalam gereja, mendapatkan pandangan baru tentang keberadaan dunia digital sebagai ladang misi yang harus segera digarap. Jika gereja tidak memikirkan hal ini, tanpa disadari, hanya generasi digital imigrant saja yang akan duduk di bangku-bangku gereja. Akibat yang paling buruk adalah, gereja akan kehilangan generasi mudanya. (Tika)