Status Literasi Digital Indonesia pada tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 dibandingkan tahun 2021 yaitu 3,49. Penentuan skor tersebut dihasilkan melalui pengukuran yang menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital (Digital Skill), Etika Digital (Digital Ethics), Keamanan Digital (Digital Safety), dan Budaya Digital (Digital Culture).
Survei Status Literasi Digital Indonesia yang dilaksanakan sejak 2020 hingga saat ini dilakukan guna mengetahui target masyarakat yang membutuhkan literasi digital, materi yang tepat untuk diberikan, serta strategi yang efektif untuk melakukan literasi digital. Sebagai informasi, DIY meraih skor tertinggi sebagai provinsi dengan literasi digital tertinggi di Indonesia.
Skor 3,54 yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa Literasi Digital masyarakat Indonesia berada pada kategori 'sedang'. Ini tentu belum dapat dikatakan sebagai kabar gembira sepenuhnya sebab berarti masih ada banyak hal yang mesti dikejar pemerintah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar kita siap menjadi bangsa yang cerdas digital.
Isu tentang kecerdasan digital atau Digital Quotient (DQ) ini tentu juga perlu disikapi secara serius oleh gereja. Kecerdasan digital bukan sekadar kemampuan untuk menggunakan alat-alat digital, melainkan juga memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan tuntutan kehidupan digital. Sebab, DQ tidak hanya berbicara tentang alat-alat digital saja, tetapi mencakup aspek berpikir, yang tentu berpengaruh pada pertumbuhan dan pelayanan gereja Tuhan di Indonesia pada era digital.
Nah, untuk tahu bagaimana cara meningkatkan kecerdasan digital kita, silakan berkunjung ke situs SABDA Live YLSA untuk mendapatkan berbagai materi seminar yang telah diselenggarakan terkait dengan DQ dan literasi digital.
Salam IT4GOD!
Sumber referensi:
Tim Liputan 6. "Status Literasi Digital Masyarakat Indonesia Meningkat di Tahun 2022"
Tim YLSA. "Digital Quotient, Literasi Now!"