Apps4God

Submitted by admin on Fri, 04/22/2016 - 12:00

Apakah Anda menggunakan Alkitab digital selama kebaktian? Atau apakah Anda menyadari bahwa menggunakan sebuah aplikasi untuk membaca Alkitab selama di gereja adalah mengganggu? Perusahaan saya memproduksi sebuah platform aplikasi kustom gereja yang berpusat di sekitar interaksi digital dengan Alkitab -- yang berarti kita mendengar orang-orang dari kedua belah pihak. Banyak pengguna yang merasa bersyukur Alkitab begitu mudah diakses ke smartphone dan perangkat seluler mereka; tetapi yang lain sangat percaya Alkitab digital di gereja tidaklah tepat.

Kritik yang paling umum tentang Alkitab digital yang kami terima adalah bahwa itu merupakan trend kaum muda, bahwa itu sangat impersonal, dan bahwa itu mengganggu. Pengkritik mengatakan bahwa kebanyakan orang yang menggunakan aplikasi Alkitab menjadi cepat teralihkan dari khotbah pendeta dan mulai melihat aplikasi lain di smartphone mereka. Apakah mereka benar?

Kritik-kritik ini selalu dapat dengan jelas kita pahami karena jika mereka akurat, maka membuat Alkitab bisa diakses dalam aplikasi mungkin malah menghalangi, bukannya membantu interaksi dengan Alkitab yang bermakna. Setiap minggu, ratusan ribu orang menggunakan Kustom Aplikasi Gereja mereka untuk membaca Alkitab di gereja, dalam kelompok-kelompok kecil, dan pada studi Alkitab. Apakah kita membantu mereka terlibat dengan Alkitab secara lebih dekat dengan membuat Alkitab lebih mudah diakses pada smartphone mereka, atau kita hanya menambahkan sumber gangguan lain selama ibadah? Apakah kertas menciptakan pengalaman intim dengan Firman Tuhan sehingga kita harus mengubah pendekatan kita dan mengarahkan semua orang ke Alkitab cetak mereka?

Pada akhirnya, sulit untuk mengetahui dengan pasti. Namun, melihat data tentang bagaimana orang menggunakan teknologi dapat memberikan kita suatu pengertian bagaimana mereka mungkin -- atau mungkin tidak -- menggunakan teknologi untuk terlibat dengan Firman Tuhan.

Pertama, kita tahu bahwa orang menghargai membaca Alkitab. Sebuah studi dari Barna /American Bible Society baru-baru ini menemukan bahwa lebih dari setengah orang Amerika mengatakan mereka ingin lebih banyak membaca Alkitab mereka.

Pew Research juga melaporkan bahwa 64% dari orang dewasa Amerika memiliki beberapa jenis smartphone.

Penelitian tambahan menunjukkan bahwa smartphone dan aplikasi merupakan alat yang lengkap dalam kehidupan kebanyakan orang Amerika -- mayoritas pemilik smartphone menggunakan ponsel dan aplikasi mereka secara teratur untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengikuti peristiwa-peristiwa di dunia sekitar mereka. Perhatikan implikasi dari angka-angka tersebut untuk jemaat gereja yang khas. Ini berarti mayoritas setiap jemaat gereja umumnya duduk di gereja masing-masing dan setiap akhir pekan dengan sebuah smartphone -- sebuah smartphone yang merupakan bagian integral dari cara mereka berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ketika kita melihat fakta ini maka beberapa hal menjadi jelas:

  • Aplikasi seluler bukan sebuah keisengan. Mereka adalah media komunikasi yang diinginkan untuk berhubungan dengan budaya saat ini. Mereka ada untuk seterusnya.
  • Aplikasi seluler digunakan oleh sebagian besar orang dewasa di Amerika setiap hari. Aplikasi seluler tidak hanya untuk para pemain game muda; mereka digunakan oleh semua usia dewasa secara demografis dalam persentase yang semakin bertambah.

Pertanyaannya adalah: apakah ini hal yang baik atau buruk?

Hanya karena masyarakat menerima aplikasi sebagai cara yang lebih disukai untuk terhubung dengan orang-orang, bisnis, dan organisasi bukan berarti aplikasi secara otomatis baik untuk gereja. Tidak semua yang diterima masyarakat harus digunakan di gereja. Ada banyak hal yang bermanfaat dalam jangka pendek, tapi menghasilkan sedikit hasil dalam jangka panjang, dan bahkan mungkin memiliki efek samping yang negatif.

Meski begitu, bertahun-tahun penelitian dan interaksi dengan ribuan pendeta membawa kita kepada keyakinan ini: Alkitab digital di gereja adalah ide yang baik. Berikut ini alasannya:

  1. Alkitab Digital lebih mudah untuk diakses, di mana saja. Hampir semua pengguna smartphone membawa ponsel mereka ke mana-mana, termasuk banyak tempat ketika situasinya malahan akan menjadi tidak nyaman jika membawa atau menggunakan Alkitab cetak. Pendeta memberitahu kita tidak hanya orang-orang membaca Alkitab di gereja, mereka juga lebih terlibat dengan itu! Pendeta memberitahu kami Alkitab digital sangat membantu praktek gereja mereka untuk membaca renungan setiap hari.
  2. Alkitab Digital memungkinkan para pengguna untuk membuat catatan yang lebih baik di gereja. Kami menemukan ketika orang menulis catatan dan memasukkan teks yang sebenarnya dari Kitab Suci (aplikasi digital memungkinkan untuk menyalin dengan cepat) dalam catatan mereka, ada potensi besar untuk meningkatkan ingatan dan aplikasi dari khotbah. Dan catatan-catatan itu mudah diakses di smartphone mereka.
  3. Alkitab Digital membawa penginjilan ke tingkat yang baru. Pendeta mampu membuat khotbah-khotbah mereka lebih interaktif, dan orang-orang sering menyebarkan di media sosial ayat-ayat yang mereka baca. Berbagi secara sosial adalah mudah bila Anda menggunakan aplikasi digital. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Pew Research menemukan bahwa dari mereka yang disurvei, 1 dari 5 orang Amerika menyaksikan iman mereka secara daring dalam seminggu rata-rata di tempat-tempat seperti Facebook dan Twitter.

Sampai beberapa tahun yang lalu, kebanyakan orang Kristen diajarkan untuk berinteraksi dengan Alkitab sebagai artefak fisik: mereka akan menyoroti ayat-ayat di Alkitab cetak mereka, atau menggaris bawahi dan menjelaskan kata-kata dan ayat-ayat yang mengena bagi mereka. Mereka didorong untuk membuat Alkitab mereka menjadi buku pribadi yang penuh dengan catatan, garis bawah, dan sorotan. Untuk orang yang terbiasa dengan pengalaman pengguna ini, sebuah Alkitab digital bisa tampak impersonal. Jelas akan ada preferensi di kedua sisi, tetapi apakah itu benar-benar harus menjadi salah satu atau yang lain? Penelitian kami menunjukkan bahwa bagi orang yang bersedia menerima format digital, alkitab digital membawa keuntungan yang tidak dimiliki versi cetak -- tetapi di atas semua itu, kami berharap orang-orang Kristen akan terus membaca Alkitab berdasarkan pilihan mereka, digital atau bukan, ketika mereka berkumpul untuk ibadah. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Bible Gateway Blog
URL: https://www.biblegateway.com/blog/2015/08/bible-apps-in-church-good-or-bad-idea/
Judul asli artikel: Bible Apps in Church: Good or Bad Idea?
Penulis artikel: Jonathan Petersen
Tanggal akses: 15 April 2016