Apps4God

Submitted by admin on Thu, 12/01/2016 - 12:00

"Teknologi abad ke-21 telah menghapus pemandangan indah yang digambarkan dalam lagu 'Dalam Palungan' dan 'Malam Kudus', yaitu palungan, para gembala, para malaikat, bintang, orang-orang Majus, dan persembahan mereka," tulis Monica Dutton.

Kartu ucapan Natal elektronik pertama yang saya terima minggu lalu membuat saya terkejut untuk dua hal. Pertama, ada orang yang cukup rajin mengatur pengiriman kartu-kartu Natal pada minggu pertama bulan Desember. Kedua, membagikan damai dan perbuatan baik masa Natal telah dimudahkan hanya dengan satu klik mouse saja!

Kemajuan pesat teknologi dan kemudahan akses dengan alat-alat komunikasi instan ke seluruh dunia jelas telah mengubah cara kita hidup dan juga cara kita merayakan Natal. Desember 2012 menandai 20 tahun dikirimnya pesan teks (SMS) pertama. Apa bunyi pesan tersebut? Selamat Natal! Menurut koran "The Australian", diprediksi bahwa orang-orang Australia akan membelanjakan $32 milyar untuk Natal tahun ini; $5,4 milyar akan habis hanya pada minggu pertama Desember dan $767 juta dari jumlah itu dibelanjakan secara daring. Untungnya, "i-friend" kita, Tuan Apple, datang untuk menyelamatkan dengan berbagai aplikasi guna membantu orang-orang yang suka berbelanja untuk melacak pengeluaran Natal mereka!

Setelah membuka ucapan Natal daring saya yang berteknologi super tinggi, saya memutuskan untuk menyelidiki sendiri beberapa situs e-card Natal -- ternyata saya menemukan bahwa situs-situs itu sama sekali tidak memuat apa pun yang memiliki simbol-simbol tradisi yang biasa dikaitkan dengan cerita Natal. Jadi, kita tidak menemukan palungan, gembala, malaikat, atau orang Majus -- apalagi Maria, Yusuf, atau tanda-tanda adanya bayi. Hal ini membuat saya berpikir. Dengan kemajuan teknologi dalam cerita Natal, semua benda Natal yang kita sudah sangat terbiasa, terlihat sangat berbeda ....

Seandainya Yusuf sudah pesan tempat di situs Wotif, misalnya, dia bisa melihat lebih dahulu semua akomodasi yang tersedia di kota kecil Betlehem secara daring. Dia bahkan bisa mengganti dengan pesanan yang lebih baik, atau paling tidak dia bisa mendapat penawaran istimewa untuk menit-menit terakhir (klik - hapus/delete palungan). Dia juga bisa dengan mudah mengirim SMS untuk memberitakan tentang kelahiran bayinya kepada para gembala yang sedang menjaga kawanan domba mereka pada malam hari (klik - hapus/delete para gembala), dan kemudian mengunggah foto-foto Raja yang baru lahir itu dari iPad ke halaman Facebook Holy Family (klik - hapus/delete malaikat pembawa berita). Ribuan "like" sudah akan terkirim sebelum Bintang dari Timur meredup karena datangnya fajar pada pagi Natal pertama.

Ketiga orang Majus dari Asia Timur, yang membawa persembahan dan menempuh perjalanan jauh, akan bisa menelusuri padang dan mata air, belantara dan gunung tanpa menemui kesulitan sedikit pun jika mendapat bantuan dari GPS (klik - hapus/delete bintang ajaib, bintang malam). Ketika akhirnya tiba di Betlehem, Maria, seperti kebanyakan remaja usia 14 tahun, akan sedang sibuk menulis blog dan mem-posting tweet kepada teman-teman kampungnya di Nazaret, dia mungkin malah tidak menggubris kedatangan para orang Majus itu (klik - hapus/delete ketiga orang Majus). Juga, dengan standar sekarang, kebijaksanaan para Majus justru akan dipertanyakan dengan melihat hadiah/persembahan yang mereka pilih. Mereka seharusnya membawa hadiah-hadiah yang lebih cocok untuk seorang ibu muda dan bayinya yang baru lahir kalau saja mereka melihat daftar barang di e-Bay sebelum mereka berangkat! (klik - hapus/delete emas, kemenyan, dan mur).

Teknologi abad ke-21 telah menghapus pemandangan indah yang digambarkan dalam lagu "Dalam Palungan" dan "Malam Kudus", yaitu palungan, para gembala, para malaikat, bintang, orang-orang Majus, dan persembahan mereka. Pemandangan ini mulai terlihat mirip dengan kiriman e-card yang saya terima! Itu juga mulai mirip dengan pusat perbelanjaan di kota saya -- GPS pun tidak akan menemukan benda-benda Natal di sana (klik - hapus/delete Natal).

Pemisah antara yang rohani dan yang sekuler terlihat paling jelas pada saat Natal. Ucapan-ucapan Natal yang berbunyi "Season's Greeting" dan "Happy Holidays" dengan cepat menggantikan ucapan "Sukacita bagi Dunia" dan "Damai di Bumi". Cerita Natal dikaburkan, dijauhkan, dan dibuat menjadi versi cerita yang bisa diterima oleh semua orang dari agama apa pun. Versi asli Natal memberitakan kedatangan Yesus ke dalam dunia di kandang yang hina -- kotor, berantakan, dan tidak diharapkan. Pesan itu bagi kita sekarang adalah bahwa Yesus masuk ke dalam hidup kita -- yang kotor dan berantakan; dan sering kali sangat tidak diharapkan. Cerita Injil itu bersifat kekal. Pesan pengharapan yang dibawa oleh peristiwa yang terjadi dahulu kala ini adalah realitas yang sama bagi kita pada hari ini, sedangkan versi yang sudah dikaburkan dan dipoles oleh gemerlap dan kemewahan etalase toko dan katalog daring, bersifat sementara dan tidak bermakna.

Namun, perangkat-perangkat berkecepatan dan berteknologi tinggi telah menjadi sangat akrab dengan kita, dan sayangnya kita juga menjadi begitu terikat dan bergantung kepadanya, sering hanya membawa pesan-pesan yang fana, sementara, dan hampa. Kartu ucapan yang ada di internet dan dikirimkan dengan mengeklik mouse biasanya hanya dibaca secara singkat dan dengan cepat dihapus dengan satu klik saja dari si penerima pesan.

Kartu-kartu Natal saya yang paling berharga adalah kartu-kartu yang tersimpan di laci kedua di lemari saya. Kartu-kartu yang sekarang sudah sedikit pudar, yang dihiasi dengan kertas krep kusut warna merah dan putih, yang ditempelkan pada kertas karton hijau berbentuk pohon, dan malaikat-malaikat dan lonceng-lonceng yang dihiasi dengan cat semprot dan glitter -- pesan-pesan yang ada di dalamnya, semua ditulis dengan susah payah oleh tangan-tangan yang dulunya kecil yang memegang spidol merah besar. Bedanya dengan e-card, kartu-kartu itu tidak akan pernah bisa dihapus.

Dalam kemurnian dan kesederhanaannya, kartu-kartu itu memiliki inti dari pesan Natal -- pesan tentang iman, pengharapan, dan kasih. Kedatangan Natal membangkitkan di dalam diri kita pembaruan dari hadiah-hadiah ini -- iman Maria dan Yusuf, pengharapan para gembala dan orang-orang Majus, kasih Allah yang luar biasa yang dinyatakan dalam inkarnasi Yesus.

Kita perlu menemukan kembali elemen-elemen penting dari kisah Natal dan mengambil waktu untuk tinggal dengan damai di dalam hati, pikiran, dan roh kita. Kita perlu mengembalikan hal-hal itu ke tempatnya yang utama dalam persiapan dan perayaan Natal (klik - batal hapus Natal)! (t/Odysius)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: The Sisters of The Good Samaritan
Alamat URL: http://www.goodsams.org.au/good-oil/technology-and-the-christmas-story/
Judul artikel: Technology and the Christmas Story
Penulis artikel: Monica Dutton
Tanggal akses: 8 November 2016