Pentingnya Komunikasi Digital dalam Pelayanan Di zaman teknologi tinggi ini, profesi-profesi yang paling tradisional sekalipun dapat meraup keuntungan dari penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Bagi gereja, tujuan itu adalah untuk mengabarkan firman dan ajaran Tuhan kepada sebanyak mungkin orang. Para pendeta, pengkhotbah, imam -- para pemimpin dari seluruh agama -- dapat menggunakan komunikasi digital untuk menyebarkan Kabar Baik, dengan alat-alat seperti panggilan telepon dan pengiriman pesan teks otomatis, media sosial dan kampanye e-mail. Para pemimpin agama tidak lagi dibatasi hanya menjangkau orang-orang dalam gedung rumah-rumah ibadah. Menurut artikel dari PastorsAndLeaders.org, "Dalam modernitas masa kini, di dunia yang bergerak cepat, Anda harus menciptakan inspirasi secara mobile. Sumber-sumber berita, ranah sosial, dan gaya hidup kita semua ada dalam genggaman tangan kita melalui perangkat mobile."
Keuntungan Komunikasi Digital Materi pelajaran pelayanan pemuda, khotbah mingguan, dan lebih simpel lagi, ayat Alkitab yang meneguhkan dapat dikirim atau dibagikan tidak hanya kepada jemaat yang hadir secara rutin, tetapi juga kepada orang-orang yang tidak rutin datang. Jemaat bisa membagikan pesan-pesan ini lebih jauh dengan teman dan keluarga. Dan ketika Anda mengunggah pesan Anda di website, Anda juga membuat pesan-pesan itu tersedia bagi siapa saja yang sedang mencari sebuah komunitas agama. Sebuah kombinasi dari beberapa taktik komunikasi digital tidak hanya menyebarkan firman Allah kepada pemirsa yang lebih luas -- itu juga dapat mendorong bertambahnya jumlah keanggotaan gereja, dukungan finansial yang lebih besar dan meluasnya partisipasi dalam jaringan doa. Dan untuk menangani komunikasi yang bersifat administratif, teknologi juga memiliki fungsinya sendiri. Alat-alat pengiriman pesan otomatis dapat digunakan untuk mengirim pengumuman-pengumuman perubahan jadwal, pengingat acara, pemberitahuan cuaca buruk, pokok-pokok doa dan lain-lain. "Saat ini ketika Anda berhenti sejenak dan berpikir tentang kemampuan-kemampuan yang kita miliki secara digital, kita memiliki kemampuan untuk memenuhi gereja-gereja dan daripada berpikir banyak tentang keanggotaan, kita perlu berpikir lebih banyak tentang kehidupan para hadirin," Ia mengatakan. "Jika tanggung jawab saya adalah untuk menyebarkan Injil, kendaraan untuk menyebarkan Injil saat ini adalah internet. Ini adalah sebuah solusi digital." - John Darsey, seorang pendeta di Gereja Redeemer di Georgia dari sebuah artikel di Worship Facilities
Jangkauan Media Sosial Berdasarkan studi dari Public Religion Research Institute, hampir separuh (45 persen) orang Amerika menggunakan Facebook sedikitnya beberapa kali dalam seminggu, tetapi hanya sekitar 11 persen dari jemaat reguler yang menulis sesuatu tentang komunitas agama mereka dalam pembaharuan-pembaharuan status Facebooknya. Ini berarti ada banyak ruang pengembangan untuk meningkatkan jumlah itu. Sebuah kesalahpahaman tentang media sosial, dan khususnya Facebook, adalah bahwa itu merupakan sebuah platform yang hanya diperuntukkan bagi pemuda. Itu tidak lagi benar. Pada bulan Januari 2014, 74 persen orang-orang dewasa yang mengakses internet menggunakan situs-situs jejaring sosial, dan dalam rentang usia 65 tahun ke atas (tertua yang disurvei), 49 persen menggunakan media jejaring sosial, kata sebuah studi lain oleh Pew Research Center.
Credit: PhoneTree
Meski situs-situs media sosial dapat sangat bermanfaat untuk menjangkau orang-orang, satu kekurangannya adalah bahwa, dalam banyak hal, Anda hanya bisa menjangkau orang lain yang mengikuti Anda dan yang sedang daring dalam kurun waktu tertentu sejak tulisan terakhir Anda. Melakukan kontak langsung dapat lebih bermanfaat. Teks otomatis, sebagai contoh, adalah sebuah cara untuk secara cepat berkomunikasi dengan jemaat, begitu juga dengan siapa pun yang memilih untuk menerima pesan Anda.
Jangkauan dari Teks Otomatis Berdasarkan sebuah artikel dalam majalah teknologi Enterpreneur, 85 persen orang Amerika memiliki sebuah ponsel, dan 80 persen dari orang Amerika tersebut memanfaatkan pesan teks. Lalu bagaimana hasil dari pengiriman pesan teks? 95 persen kiriman teks dibaca dalam lima menit - sebuah pengiriman yang cepat dalam komunikasi. Dan menurut sebuah laporan oleh Frost & Sullivan, persentase pengiriman pesan teks yang dibaca dibandingkan e-mail yang dibuka adalah 98 persen berbanding 22 persen. Dengan mempertimbangkan angka ini, pengiriman pesan teks seharusnya mendapat perhatian serius untuk membantu para pemimpin gereja memperluas jangkauan mereka. Khususnya jika jemaat berjumlah besar, staf Anda bisa mendapatkan manfaat besar dari sebuah sistem pengiriman otomatis. Dibandingkan mengirim pesan teks atau e-mail secara manual, waktu mereka bisa digunakan secara lebih bebas untuk berfokus pada tugas-tugas utama, dan Anda punya lebih banyak waktu dan alat untuk menjangkau dan melayani jemaat Anda.
Jangan Lupa bahwa Kualitas Komunikasi adalah Kuncinya Menggunakan alat-alat digital, seperti media sosial, untuk memperluas pemirsa Anda membutuhkan sedikit hingga nol investasi keuangan dan dapat membantu Anda menyebarkan pesan Anda ke seluruh dunia. Satu hal penting untuk diingat ketika menggunakan media sosial, atau bentuk apapun dari pengiriman pesan digital, adalah dengan bersikap bijaksana dan strategis dalam membuat pesan Anda. Pesan Anda harus memiliki kuantitas yang tepat sesuai plaftorm yang Anda gunakan, pesan-pesan itu harus relevan dengan para penerimanya, dan meskipun Anda seorang pengkhotbah, Anda tidak akan ingin disebut "tukang khotbah". Untuk belajar lebih jauh mengenai praktik-praktik terbaik penggunaan media sosial bagi komunitas agama, silahkan membaca artikel ChurchLeaders berikut. Artikel ini mendiskusi praktik-praktik terbaik untuk Facebook, Twitter, Vimeo, YouTube dan Google+. (t/Aji) Penulis: Lisa Livingstone
Judul asli: Use Digital Communication to Spread the Good Word
Tanggal Akses: 8 Juni 2016 URL: https://www.phonetree.com/blog/use-digital-communication-to-spread-the-good-word/