Apps4God

Submitted by admin on Tue, 10/24/2017 - 12:00

Setelah 27 pitching pada acara C4TK, terjadi proses pembentukan dan kolaborasi tim-tim yang memiliki ide proyek yang sevisi. Akhirnya, terbentuklah empat belas tim final yang mengerjakan proyek mereka untuk dilombakan. Berikut ini adalah deskripsi singkat dari keempat belas proyek tersebut.

1. Parable: Pengembangan aplikasi mobile yang memungkinkan semua orang Kristen dari berbagai gereja untuk berbagi firman Tuhan menurut interpretasi masing-masing. Tujuannya adalah menyatukan umat Kristen dengan cara saling berbagi dan menyebarkan firman Tuhan seperti perintah Kristus dalam Matius 16:15, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil". Aplikasi mobile ini akan membantu orang-orang menyadari bahwa semua hal di dunia ini bertumpu pada Tuhan.

2. Church Tool: Aplikasi manajemen inventaris gereja, seperti: barang-barang, peralatan, gedung, ruangan, dsb.. Dengan aplikasi ini, gereja bisa mendapatkan informasi terkait kerusakan-kerusakan inventarisasinya untuk penanganan lebih lanjut.

3. Torch: Platform berupa ekosistem untuk menolong orang-orang percaya di lingkungannya yang baru dapat menemukan dan tergabung dalam kelompok sel di lingkungan tersebut. Ekosistem ini juga dapat menghubungkan kelompok sel yang satu dengan yang lainnya secara interaktif. Torch menghadirkan interaksi berupa permainan, acara, sistem poin, dan hadiah untuk memberi semangat dan pengalaman yang menyenangkan dalam komunitas yang baru.

4. Kata Gereja: Aplikasi ini dibuat untuk menolong orang yang baru di suatu kota untuk menemukan gereja yang dia inginkan. Pengguna aplikasi ini akan mendapatkan informasi mengenai gereja-gereja yang berada di sekitarnya, seperti: lokasi, gambar gedung, jadwal ibadah, dan komunitas yang ada. Dengan aplikasi ini, gereja pun dapat lebih mudah menjangkau orang-orang untuk bergabung, baik dengan gereja mereka maupun sekadar ikut dalam acara-acara yang mereka adakan.

5. CIST (Church Information Systems & Technology): Platform berbasis web yang dirancang untuk menolong pengembangan pelayanan gereja. Melalui platform ini, gereja akan mendapatkan informasi dari hasil analisis jemaat dan dapat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan dalam pengembangan pelayanan gereja tersebut sehingga lebih efektif sesuai dengan kebutuhan jemaatnya.

6. Belajar Cihuy: Belajar tanpa batas. Platform berbasis Android yang dapat menolong orang-orang untuk menambah dan mengembangkan kemampuannya melalui bahan-bahan pembelajaran berupa tutorial dalam bahasa Indonesia, metode yang menyenangkan, materi yang berkualitas, one stop learning, dan dapat diakses di mana pun dan kapan pun.

7. MAXIMA: Setiap orang memiliki kondisi keuangan dan target keuangan mereka masing-masing. Namun, satu hal yang sama, mereka tetap membutuhkan manajemen keuangan untuk mencapai target mereka. Dan, MAXIMA hadir untuk menjawab kebutuhan itu. MAXIMA adalah aplikasi mobile untuk menolong orang-orang milenial mengatur keuangannya, menyediakan saran-saran bagi penggunanya untuk mengatur keuangannya, bahkan menyediakan proyek-proyek investasi yang akan menolong untuk mencapai target keuangan mereka.

8. MAST APP: Aplikasi yang dipakai untuk menerjemahkan Alkitab dalam delapan langkah yang terbagi dalam dua fase: fase Drafting (Consume, Verbalize, Chunk, Blind Draft) dan fase Checking (Self Edit, Peer Edit, Keyword Check, Verse by Verse Check). Melalui aplikasi ini, orang-orang dapat melakukan penerjemahan Alkitab dengan mudah berdasarkan delapan langkah dari MAST.

9. JAKAT (Jadi Berkat): Platform untuk mengumpulkan barang-barang bekas layak pakai, seperti: pakaian, laptop, gadget, dsb.. Barang-barang tersebut akan disalurkan ke panti asuhan atau yayasan yang membutuhkan. Dengan menyumbangkan barang-barang mereka, jakatur (istilah untuk donatur pengguna JAKAT) juga akan mendapat kesempatan untuk membeli MacBook baru seharga $200 atau berbagai kickback lainnya.

10. AlkiMedia: Aplikasi pembelajaran Alkitab berbasis media yang akan menolong penggunanya mendapat bahan-bahan Alkitab multimedia (berupa audio, video, gambar, dsb.) yang diperlukan saat melakukan penggalian Alkitab. Pengguna dapat melakukan dua metode pencarian, yaitu berdasarkan kitab dan pasal ataupun berdasarkan kata, seperti: nama tempat, orang, dan topik. Aplikasi ini dirancang untuk melengkapi seperangkat alat studi Alkitab Android yang dikembangkan Yayasan Lembaga SABDA dan untuk menjangkau lebih banyak generasi digital (generasi media) tertarik melakukan studi Alkitab.

11. He Cares: Aplikasi konseling alkitabiah yang dikembangkan oleh Yayasan Lembaga SABDA untuk menjawab permasalahan yang dialami orang-orang pada masa kini. Aplikasi ini memberikan bahan-bahan konseling tepercaya dan berkualitas kepada para penggunanya. Dunia penuh masalah, pergumulan, air mata, dan hati yang terluka, tetapi kita tahu bahwa TUHAN PEDULI karena TUHAN MENGASIHI kita dan TUHAN ingin BERBICARA kepada kita untuk memberi pertolongan.

12. R Apps: Aplikasi renungan untuk mendorong orang-orang membaca renungan setiap hari. Dengan aplikasi ini, pengguna akan terus diingatkan untuk membaca renungan setiap hari. Aplikasi ini juga menyediakan fitur grup sehingga pengguna juga bisa bersama-sama dengan orang lain saling mengingatkan dan mendoakan pergumulan anggota grup yang lain.

13. Victory Counseling/Feel Good: Aplikasi untuk generasi milenial agar cerdas menghadapi krisis kehidupannya. Feel Good hadir bagi mereka yang membutuhkan seseorang untuk berbagi beban (teman curhat) secara online ketika mereka sedang menghadapi fase krisis, seperti: marah, kesepian, kecewa, dsb. dengan pendekatan pengenalan kasih Kristus. Aplikasi ini memberikan tiga langkah: 1) kita masuk ke dalam apps, 2) kita curhat (ceritakan emosi dan masalah), dan 3) kita akan mendapatkan jalan keluar (feel good) dari konselor yang tepercaya. Selain itu, kita juga bisa bergabung dengan komunitas untuk saling menguatkan mereka yang memiliki masalah yang sama dengan yang kita hadapi.

14. GO/ZEND: Platform yang dikembangkan untuk memfasilitasi hubungan antara pekerja misi dan donatur misi. Dengan menggunakan ZEND, para pekerja misi yang memiliki masalah finansial dapat terhubung dengan komunitas yang siap memberikan dukungan. Demikian pula bagi mereka yang terbeban untuk mendukung pekerjaan misi, melalui ZEND, mereka dapat menyalurkan bantuan mereka secara tepat kepada pekerja misi yang membutuhkan bantuan tersebut. Dengan begitu, setiap orang tetap dapat terlibat dalam pekerjaan misi dan Amanat Agung.