Apps4God

Submitted by admin on Wed, 07/25/2018 - 12:00

Saat ini, regenerasi SANGAT PERLU DIPERHATIKAN oleh gereja. Sayangnya, di Indonesia, tidak sedikit gereja yang menaruh investasi terbesarnya pada generasi yang salah, yaitu orang dewasa, padahal generasi anaklah yang harus SANGAT diperhatikan karena merekalah yang akan memberitakan Injil pada masa depan.

Ada beberapa gereja yang sudah sadar dan mulai berkata, ”Anak sekolah minggu, anak-anak kita, adalah masa depan gereja!” Pendapat itu benar, tetapi tidak cukup. Memang anak-anak sekolah minggu sudah menjadi bagian dari gereja, tetapi kita akan KEHILANGAN mereka apabila kita TIDAK MELAYANI mereka.

Karena diperlukannya pelayanan anak yang kuat, kami mengajak gereja untuk memperkuat pelayanan mereka dengan cara-cara berikut:

1. Dapatkan pekerja atau pelayan terbaik untuk pelayanan ini.

Orang yang mau bergabung dengan pelayanan anak seharusnya merasa terpanggil, bukan karena paksaan. Jika mereka melayani dengan terpaksa, tentunya anak tidak akan mengerti firman Tuhan dengan baik.

Pekerja atau pelayan yang tidak terpanggil biasanya kurang dalam persiapan dan pengetahuan. Guru sekolah minggu yang baik pastinya akan melakukan persiapan, pendalaman materi, punya kreativitas, dan bahkan tidak segan untuk bertanya atau berkonsultasi dengan rekan tim dan gembala.

2. Latih guru sekolah minggu dengan baik.

Guru sekolah minggu yang mau melayani tidak otomatis memiliki kemampuan untuk mengajar dengan baik. Berikan pelatihan dan persiapan secara terus-menerus. Bantu mereka untuk bisa memimpin anak-anak generasi alpha ini.

Perlu diperhatikan bahwa cara mengajar tahun 90-an tidak bisa dipakai lagi pada zaman sekarang. Jadi, diperlukan kreativitas yang disesuaikan dengan kegemaran anak-anak zaman sekarang. Menjelaskan Injil itu bisa dengan film, permainan, peragaan, drama, boneka, dan lain-lain, seperti yang ada dalam kurikulum Superbook.

3. Tetapkan aturan recruitment yang jelas.

Memang hal ini tampak berlebihan, mengingat bahwa pada zaman ini, orang yang terpanggil untuk pelayanan anak tidak begitu banyak. Akan tetapi, hal ini dapat sangat membantu gereja untuk menemukan guru sekolah minggu dengan background yang sesuai.

Apalagi, saat ini sedang marak kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Atau, mungkin saking tidak sabarannya, guru sekolah minggu tersebut agak keras kepada anak sehingga menyakiti dan membuat mereka trauma, seperti membentak, memukul, mengatai anak, dll.. Nah, kalau ada sistem yang jelas, hal ini bisa dihindari.

4. Kembangkan fasilitas untuk anak-anak.

Sediakan ruangan yang cukup untuk anak-anak bersekolah minggu. Pastikan bahwa setiap peralatan, properti, dan perabotan yang ada di ruangan tersebut aman untuk anak. Jadi, anak-anak aman dan senang berkegiatan di sana.

5. Manfaatkan media yang ada.

Anak-anak zaman sekarang sudah bertumbuh dengan video, komputer, dan internet. Nah, guru sekolah minggu jangan mau kalah dengan mereka! Kita juga harus hi-tech dalam menyampaikan firman Tuhan. Gunakanlah segala media yang ada agar firman Tuhan lebih masuk lagi ke dalam pengertian mereka.

6. Bangun keanggotaan gereja dan mulailah kelas pemuridan untuk anak-anak.

Jangan salah, tidak hanya orang dewasa yang dapat memuridkan orang-orang yang belum mengenal Kristus, anak-anak juga bisa. Ketika anak sudah mengenal Kristus dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat mereka, mereka sebenarnya sudah siap untuk memuridkan orang di sekitarnya. Bantu agar mereka mampu dan berani.

7. Bergaul dengan anak-anak.

Jika guru sekolah minggu adalah anggota gereja, bukan simpatisan, anak-anak sekolah minggu perlu melihat guru sebagai bagian dari keluarga besar gereja. Guru dianjurkan untuk menyapa anak jika bertemu, menghafal nama mereka satu persatu, mengajak anak untuk mengobrol, mendengarkan curhatan anak, dan yang tidak kalah penting adalah mengasihi mereka.

8. Berlutut atau berjongkok saat berbicara dengan anak.

Guru sekolah minggu bisa mengungkapkan rasa menghargai dan mencintai anak dengan memosisikan tubuh sejajar tingginya setara anak. Cara ini bisa membuat anak nyaman jika berbicara dengan guru.

9. Jika Anda adalah pembawa firman atau pengkhotbah, ingat bahwa jemaat kalian adalah anak-anak.

Bedakan cara dan kata yang dipakai dalam mengajar anak. Anak-anak perlu beberapa kali pengulangan agar mereka ingat dan hafal akan apa yang mereka pelajari saat itu. Gunakan juga kata sapaan yang ringan dan menarik mereka.

10. Tetapkan waktu untuk mendoakan anak-anak.

Bayangkan jika orang-orang yang ada di gereja Anda mendoakan masing-masing anak sekolah minggu seminggu sekali. Wah, pastinya keren sekali, bukan? Generasi anak, remaja, dan dewasa saling terhubung dalam doa kemudian bertumbuh bersama. Gereja bisa menjadi tempat semua generasi berkembang bersama dalam iman dan pengharapan.

Diambil dari:
Nama situs : Superbook Indonesia
Alamat situs : http://www.superbookindonesia.com/article/read/583
Judul artikel : Kuatkan Pelayanan Anak di Gereja Dengan 10 Cara Ini!
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 25 Juli 2018