Apps4God

Submitted by admin on Mon, 11/18/2013 - 12:00

Tangerang - Peran iman dan integritas dalam pendidikan mulai dilupakan. Akibatnya, dunia pendidikan semakin banyak menghasilkan intelektual-intelektual dengan nilai moral dan etika yang rendah.

Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L Parapak mengatakan pendidikan Kristen berperan penting untuk perbaikan bangsa. Pendidikan Kristen artinya pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai Firman Tuhan.

"Bagaimana orang Kristen hadir dalam masyarakat, sehingga kita diterima untuk pembangunan bangsa dan negara," kata Parapak kepada SP dalam International Christian Higher Education Conference (ICHEC) bertajuk "Faith, Learning, and The Media Hope" yang diadakan oleh di kampus UPH Karawaci, Tangerang, Rabu (6/11).

Parapak mengungkap konferensi tersebut bertujuan untuk memahami partisipasi pendidikan Kristen di tengah dunia dengan kemajuan teknologi. Konferensi yang dibuka hari Selasa (5/11) dan berakhir hari Kamis (7/11) itu menghadirkan tiga pembicara kunci.

Pertama, Dr. David Aikman yakni penulis terkemuka, wartawan, dan konsultan kebijakan luar negeri. David merupakan wartawan majalah Time selama 23 tahun dan sudah mewawancarai sejumlah tokoh dunia seperti Ibu Teresa, Manuel Noriega, Boris Yeltsin, dan Billy Graham. Kedua, Kepala Sekolah Laidlaw College Selandia Baru, Dr. Rodney Philip Thompson, yang merupakan pendidik terkenal. Ketiga, mantan presiden dari kampus Kristen terkemuka Wheaton College AS, Dr. Duanne Litfin.

Menurut Parapak, lewat konferensi tersebut, institusi pendidikan Kristen di Indonesia ingin belajar bagaimana menyelenggarakan pendidikan Kristen.

“Di Indonesia, orang yang berpendidikan tinggi justru korupsi. Kita sudah menyaksikan. Jadi, ada sesuatu yang salah. Saat ini, baru kita kembali bicara soal moralitas, karakter bangsa, dan etika. Itu semua adalah bagian dari pendidikan Kristen sehingga bagaimana kita menciptakan anak didik yang kokoh dalam nilai-nilai Firman Tuhan,” katanya.

Parapak menambahkan invasi berbagai jenis informasi ke dalam pikiran generasi muda lewat berbagai saluran teknologi media akan mengalihkan perhatian mereka kepada hal yang sesungguhnya penting.

Konferensi ini dihadiri sekitar 400 akademisi, peneliti, dan pendidik baik dari dalam maupun luar negeri. Para peserta internasional juga diberikan kesempatan melakukan kunjungan media ke Berita Satu Media Holdings.

Tags