Apps4God

Submitted by admin on Fri, 07/08/2016 - 12:00

Sebagian orang mungkin menganggap media sosial membawa pengaruh yang buruk, tetapi Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) melihat ini sebagai kesempatan untuk membuka ladang pelayanan baru di dunia internet. Salah satunya dengan memakainya untuk membuat grup diskusi Kristen. Pada edisi sebelumnya kita telah melihat bagaimana beberapa grup diskusi medsos YLSA dipakai untuk berdiskusi tentang hal-hal seputar Kekristenan. Berikut ini adalah sebuah wawancara singkat dengan salah satu staf dari YLSA, Santi Titik Lestari, yang mengelola grup diskusi YLSA dengan sosial media Facebook.

1. Apa yang menjadi awal atau latar belakang diadakannya grup diskusi ini?

YLSA rindu memiliki wadah yang khusus untuk melakukan diskusi secara serius, disiplin, dan relasi antaranggota lebih kentara/erat. Memang diskusi bisa dilakukan melalui berbagai platform medsos, tetapi YLSA melihat FB grup bisa memenuhi kebutuhan YLSA dan masyarakat Kristen untuk melakukan diskusi bahan-bahan atau buku kekristenan secara sistematis, terpantau dengan baik, dan disiplin, dengan dukungan fitur-fitur grup yang tersedia.

2. Apakah YLSA hanya mengelola satu grup atau lebih dari satu? Jika lebih, grup apa saja yang ada saat ini dan dikategorikan berdasarkan apa?

YLSA mengelola banyak grup medsos, misalnya Grup e-Santapan Harian, e-Renungan Harian, Alkitab Setiap Hari, Remaja Kristen, Wanita Kristen, Anda Punya Waktu, Katekismus Westminster, Komunitas Penulis, Klub e-Buku SABDA, dll..

3. Tema atau topik seperti apa yang biasanya diangkat menjadi bahan diskusi?

Tergantung grupnya. Grup SH dan RH menggunakan bahan renungan yang diterbitkan oleh mitra YLSA. Grup Klub e-Buku SABDA dan Remaja Kristen mendiskusikan buku yang dipilih bersama. Beberapa grup yang lainnya membahas mengenai artikel-artikel dari publikasi YLSA yang sesuai dengan visi misi grup masing-masing.

4. Apa saja yang akan dilakukan di dalam grup diskusi tersebut dan berapa lama biasanya waktu pelaksanaan diskusi?

Dalam group kita berdiskusi, berinteraksi antaranggota, dan berbagi informasi. Durasi diskusi tergantung bahannya. Kalau bahan diskusi buku, bisa bulanan, tergantung tebal buku/jumlah bab. Kalau bahan artikel, biasanya berlangsung 2 minggu.

5. Apakah ada syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mengikuti diskusi ini?

Minimal anggotanya harus mengisi formulir pendaftaran lebih dahulu. Ada juga yang harus mengerjakan tugas sebagai syarat untuk diterima sebagai anggota. Namun, ada juga yang tidak menerapkan sistem ini, tetapi memakai sistem seleksi yang lain. Sistem seleksi harus diterapkan untuk menolong anggota memberikan komitmen yang terbaik untuk aktif sampai selesai.

6. Apakah yang diharapkan dengan diadakannya group diskusi?

Banyak. Beberapa di antaranya, anggota semakin suka membaca buku-buku kekristenan yang alkitabiah, makin kritis dalam berpikir, memperluas wawasan dan relasi, makin bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, makin cinta Alkitab, dll..

7. Bagaimana respons anggota yang telah mengikuti diskusi?

Sangat positif. Mereka antusias dan bersemangat dalam mengikuti diskusi-diskusi yang dilakukan.

8. Apa kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan grup diskusi ini?

Kelebihan: medsos sangat efektif dimanfaatkan untuk diskusi online dan bisa mendorong masyarakat Kristen menggunakan teknologi bagi Tuhan. Banyak anggota diberkati dan proses belajar firman Tuhan secara online ini menjadi lebih menyenangkan. Kekurangan: kadang ada peserta diskusi yang sulit untuk aktif karena keterbatasan fasilitas internet.

9. Berkat apa yang didapat dari mengelola grup diskusi?

Diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengalami, merasakan, dan ambil bagian dalam menyaksikan teknologi internet yang digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Selain itu, saya sangat bersyukur karena banyak orang boleh mengetahui bahwa medsos bisa sangat efektif untuk belajar firman Tuhan.

10. Sebagai masukan, apa harapkan ke depannya?

  • Banyak orang yang bergabung dan aktif menggunakan grup diskusi untuk belajar Firman Tuhan.
  • Setiap grup diskusi dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membagikan "terang" di dunia medsos.
  • Ada anggota yang terbeban untuk ambil bagian dalam pelayanan seperti ini, misalnya terlibat membantu menjadi moderator di komunitas YLSA.
  • Grup-grup diskusi di YLSA bisa menjadi contoh bagi yayasan/organisasi Kristen lain, khususnya untuk belajar bersama, studi Alkitab, diskusi buku Kristen, dll..