- 0 views
|
|||||||||
|
EDITORIAL
Shalom Sahabat semua, Pada minggu ini, kita akan memperingati hari Kartini. Beliau adalah pahlawan nasional yang berjasa dalam peningkatan harkat dan martabat kaum wanita Indonesia. Berkat perjuangannya, kaum wanita Indonesia mendapat kesempatan mengenyam pendidikan dan terus berkontribusi memajukan bangsa dalam berbagai bidang. Dalam konteks pelayanan, peranan wanita juga tidak dapat diabaikan. Mereka telah menjadi rekan bagi kaum pria dan menjalankan fungsinya dalam berbagai bentuk pelayanan kepada sesama. Demikian pula pada era digital ini, banyak pengembang dan programmer wanita lahir dan turut memberi sumbangsih tak ternilai dalam pengembangan teknologi untuk perluasan Kerajaan Allah. IT-4-GOD edisi April ini menyajikan bahan-bahan bertemakan wanita. Kiranya bahan-bahan ini dapat memperlengkapi kaum wanita Kristen dalam perannya membangun tubuh Kristus, serta menolong kaum wanita menjadi pribadi yang tangguh dalam pelayanan kepada sesama, keluarga, dan gereja. Simak pula beberapa berita roadshow Yayasan Lembaga SABDA di Lampung dan perjalanan mengikuti konferensi Black Hat. Tidak lupa, segenap Redaksi juga mengucapkan selamat hari Kartini. Semoga perjuangan beliau menginspirasi kita semua untuk turut mengerjakan tugas kita dengan segenap hati, yaitu memajukan penyebaran Injil dan mengajak orang-orang percaya menggunakan teknologi bagi kemuliaan Tuhan. In Christ,
|
APPPS LIVE
App-✞rain: Roadshow SABDA di GKT, Bandar Lampung Pada 11–13 Maret 2017, tim SABDA mendapat kesempatan untuk memberikan serangkaian pelayanan di Gereja Kristus Tritunggal (GKT), Bandar Lampung. Pada 11 Maret 2017 malam, seminar dengan tema Belajar Firman Tuhan pada Era Digital dihadiri oleh sekitar 60 orang. Para peserta antusias sekali mendengar seminar ini, dan pada sesi tanya jawab mereka juga aktif bertanya. Sebelum dan sesudah acara, para peserta yang hadir diberi kesempatan untuk menginstal beberapa aplikasi SABDA di HP-nya. Aplikasi tersebut meliputi Alkitab, Tafsiran, Alkitab PEDIA, Kamus Alkitab, dan Peta Alkitab, yang akan dipakai untuk pelatihan keesokan harinya. Pada 12 Maret 2017 pagi, pelatihan #Ayo_PA! dengan tema PA dengan Gadget dimulai. Untuk membuat acara lebih menarik, maka saat pelatihan peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang disebut high-tech, yang terdiri dari peserta remaja dan pemuda, dan kelompok low-tech yang terdiri dari orang tua yang tidak terlalu mengikuti perkembangan teknologi. Pembagian kelompok ini menambah semangat peserta karena di tengah pelatihan, kami mengadakan games kecil, yaitu siapa yang paling cepat menjawab pertanyaan yang diberikan. Kedua kelompok ini sama-sama bersemangat mempraktikkan apa yang telah disimulasikan. Pada 13 Maret 2017, pukul 10.00, pelatihan Software SABDA bagi para Hamba Tuhan dimulai. Para pendeta yang datang ternyata bukan dari Bandar Lampung saja, ada juga yang harus menempuh perjalanan 6–7 jam. Respons peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat baik. Sembari mendengarkan tutorial penggunaan software SABDA di layar LCD, mereka juga mencoba di laptop masing-masing. Saat ada kesulitan, peserta yang sudah bisa membantu peserta yang belum bisa. Dari testimoni beberapa peserta, secara keseluruhan mereka senang bisa mempelajari Software SABDA. Mereka bisa menggali firman Tuhan lebih mendalam dengan banyak bahan yang ada di dalamnya. (Liza) Redaksi berharap pelayanan ini dapat menjadi berkat bagi masyarakat Kristen di Lampung dan pembaca setia publikasi IT-4-GOD. Baca juga liputan selengkapnya dalam blog "Roadshow SABDA ke Lampung". Pada bulan April ini, SABDA juga kembali mendapat kesempatan untuk melayani di kota Kupang dan Pontianak. Untuk mengetahui informasi dan berita terbaru mengenai pelayanan roadshow ini, silakan kunjungi Facebook YLSA. App-✞ech: Acara Black Hat dan Refleksinya dalam Pelayanan Digital Black Hat Asia 2017 diselenggarakan di Marina Bay Sands, 10 Bayfront Avenue, Singapura, pada 29--31 Maret 2017. Tahun lalu, YLSA mengirimkan 2 orang untuk mengikuti acara ini, dan tahun ini bisa mengirim 3 orang. Black Hat adalah acara internasional yang memaparkan informasi global mengenai keamanan yang paling teknis, terbaru, dan relevan. Dalam acara ini, banyak vendor security membuka stan untuk memamerkan produk mereka. Berikut ini adalah sharing dari salah satu peserta Black Hat yang juga merupakan anggota komunitas Apps4God, Jeffrey Lim. Saya pribadi bukan ahli keamanan teknologi. Namun, dengan menghadiri acara ini, paling sedikit saya mendapatkan dua hal. Pertama, kesadaran akan pentingnya keamanan di dunia teknologi. Kedua, dalam dunia teknologi, keamanan bukan seperti zaman dahulu lagi. Dahulu kita mengenal istilah virus yang merusak komputer, seperti virus Michelangelo yang dapat menghapus seluruh isi data. Kategori malware, seperti virus, worm, spyware, dan trojan juga makin lama makin berkembang. Ada beberapa istilah baru yang saya dengar, seperti double agent virus dan juga cryptor yang dapat bersembunyi, ada juga virus yang dapat menyembunyikan keberadaan virus lainnya, dsb.. Dengan semakin canggihnya teknologi dan dunia internet, maka perihal keamanan menjadi isu yang sangat penting. Refleksi dari saya sebagai programmer Kristen adalah kita harus makin sadar akan isu keamanan teknologi ini. Dalam pelayanan digital, mungkin kita hanya memikirkan bagaimana kita bisa berbagi berkat seluas mungkin dengan teknologi digital yang ada. Kita tidak terlalu pusing dengan keamanan data yang kita miliki. Yang kita pikirkan hanyalah bagaimana kita dapat membagikan informasi alkitabiah secara cuma-cuma untuk menjadi berkat. Namun, seperti kata Alkitab, jangan hanya tulus seperti merpati dalam hal berbagi, tetapi kita juga harus cerdik. Kita perlu makin berhati-hati kalau-kalau ada upaya yang makin canggih untuk merusak server, merusak data, atau upaya-upaya merusak lainnya dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti halnya Tuhan Allah melindungi ciptaan-Nya dalam dunia ini, kita sebagai gambar-Nya juga perlu memelihara apa yang Dia percayakan untuk kita kelola. [Jeffrey Lim] Sharing yang sangat memberkati dan membuka wawasan baru bagi kita. Kiranya kita semua, termasuk gereja, dapat menyadari akan hal ini dan semakin berhikmat dalam melayani, khususnya dalam pelayanan digital. Mari berdiskusi mengenai topik ini lebih lanjut di forum komunitas Apps4God. Komunitas Apps4God |
INDONESIAN CHRISTIAN DIGITAL WATCH (ICDW)
Bahan-Bahan Digital untuk Wanita Kristen Kaum wanita memiliki peran yang besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam gereja atau pelayanan Kristen. Wanita Kristen juga dipanggil Tuhan untuk melayani Dia dalam berbagai bidang. Namun, untuk memenuhi tuntutan zaman yang semakin berkembang, kaum wanita tentunya memerlukan tambahan pengetahuan dan hikmat agar bisa memaksimalkan potensi dirinya sebaik mungkin. Berikut ini, beberapa sumber bahan wanita Kristen yang dapat Anda pakai untuk memberi manfaat yang besar. 1. Publikasi e-Wanita Publikasi e-Wanita diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) bagi wanita Kristen Indonesia. Publikasi ini menyediakan tulisan-tulisan bermutu dan alkitabiah bagi wanita Kristen Indonesia untuk saling menguatkan, berbagi informasi, dan menolong dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Publikasi yang terbit setiap Kamis pada minggu ketiga ini, dapat diperoleh secara GRATIS dengan mengirimkan e-mail Anda ke < subscribe-i-kan-untuk-wanita@hub.xc.org >. Anda juga dapat membaca sepuluh tahun arsip edisi e-Wanita. Beberapa edisi telah dilengkapi konten audio sehingga makin memudahkan Anda menyimak bahan-bahan dari e-Wanita. Anda juga dapat bergabung dengan komunitas diskusi online di Facebook group Wanita Kristen. Selamat menyimak. Publikasi e-Wanita2. Situs Wanita Kristen Situs Wanita Kristen menyediakan berbagai artikel yang membahas tentang wanita Kristen dan dunianya agar kaum wanita semakin berwawasan luas secara rohani maupun pengetahuan. Pada menu "Suara Hati", Anda dapat menyimak berbagai "curahan hati" seputar masalah sehari-hari wanita Kristen, lengkap dengan pokok doa. Sementara pada menu "Tokoh Wanita", telah terangkum berbagai kisah tokoh-tokoh wanita yang berpengaruh, yang diharapkan menginspirasi setiap wanita Kristen agar dapat terlibat lebih jauh dalam pelayanan. Beberapa bahan juga telah tersedia dalam format audio yang dapat Anda akses pada menu "Audio". Anda juga dapat berpartisipasi dalam situs yang dikembangkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) ini dengan menjadi anggota aktif, kontributor bahan, atau donatur. Silakan melihat informasi selengkapnya di submenu "FAQ". Jangan lupa mengunjungi Fan page e-Wanita dan Twitter e-Wanita untuk menerima update terbaru atau berdiskusi di komunitas maya. Semoga bermanfaat. Situs Wanita Kristen |
DIGITAL MINISTRY
Menjadi seorang wanita Kristen di bidang teknologi menjadikan Anda memiliki minoritas ganda. Bayangkan sebuah aplikasi yang penggunanya bisa mendoakan orang-orang yang ada dalam daftar kontak mereka, dengan tujuan berdoa bagi seluruh dunia secara bersama-sama. Para pengembang aplikasi Kristen, seperti Lori Hill, bekerja sama dalam tim untuk melanjutkan pengembangan Ceaseless, sebuah aplikasi yang mengajak orang-orang untuk "berdoa bagi tiga temannya setiap hari, dan bersama-sama mereka berdoa bagi orang-orang di dunia". [Catatan: Ceaseless adalah sebuah aplikasi yang dibuat sejak 2013 oleh orang Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat, Chris. Red.] Hill bergabung dengan tim ini pada acara hackathon sedunia, Code for the Kingdom, Oktober 2016. Acara tersebut mengundang bersama-sama para programmer, desainer, dan wiraswastawan Kristen untuk berkolaborasi pada satu akhir pekan yang intensif. Selama beberapa tahun terakhir, kontribusi Hill dalam mengembangkan Ceaseless membuktikan kemampuannya dalam bidang teknologi--setelah dua dekade menjadi seorang ibu rumah tangga--dan untuk mendapatkan pengalaman bekerja sebagai pengembang iOS. Hill bekerja untuk stasiun televisi Amerika NBC dan membuat aplikasi untuk acara Today Show, NBC News, dan NBC Nightly News. Hill mengatakan bahwa halangan terbesar untuk bekerja sebagai seorang ibu yang berkarier adalah membuat atasan mereka memercayai kemampuan yang mereka miliki. "Anda bisa mengatakan bahwa penghalangnya adalah teknologi terus berubah, tetapi sungguh, saya belajar teknologi baru," kata pengembang yang berbasis di kota Seattle ini. "Penghalangnya adalah bahwa perusahaan-perusahaan itu benar-benar tidak memiliki pola pikir bahwa ada begitu banyak pengembang aplikasi wanita yang akan menjadi pekerja yang hebat. Sayangnya, mereka tidak masuk hitungan sama sekali. Orang-orang hebat ini tidak masuk dalam pantauan perusahaan." Bukan rahasia lagi jika wanita adalah kaum minoritas dalam industri teknologi; wanita Kristen dalam teknologi lebih minoritas lagi. Menurut National Center for Information and Technology, kaum wanita hanya 25 persen dari angkatan kerja di bidang TI. Pada 2020, hanya 3 persen dari 1,4 juta pekerjaan di bidang TI akan diisi oleh wanita. Industri teknologi tidak hanya membutuhkan lebih banyak wanita, tetapi membutuhkan wanita seperti Hill lebih banyak lagi. Acara-acara hackathon seperti Code for the Kingdom menunjukkan bagaimana wanita bisa memunculkan ide-ide unik dan berguna yang mungkin luput dari perhatian kaum pria. Selengkapnya |