Walaupun teknologi tersedia, bukan berarti gereja Anda harus menggunakannya. Teknologi seharusnya dipakai bukan untuk kepentingan teknologi itu sendiri. Gereja tidak boleh memakai teknologi hanya karena ikut-ikutan gereja besar (megachurch) yang juga memakainya. Tidak juga supaya gereja kelihatan mengikuti tren dunia. Sebaliknya, teknologi harus digunakan jika memang membantu gereja untuk mencapai tujuannya. Jika teknologi bisa memperbaiki pelayanan, pakailah. Namun, jika mengganggu atau bahkan menghambat, jangan dipakai.
Kelihatannya hal ini sederhana, tetapi faktanya banyak gereja yang kehilangan arah gara-gara berpikir bahwa ada jenis-jenis teknologi yang perlu dipakai untuk membuat gereja relevan. Menggunakan teknologi tidak membuat gereja Anda otomatis relevan, tetapi "bagaimana menggunakannya" lebih penting.
Contoh klasik adalah industri musik. Musisi menulis lagu untuk didengar, bukan untuk dilihat, tetapi ada kalanya video musik dapat menjadi pelengkap visual untuk menguatkan pesan lagunya. Sebuah video musik dapat memperjelas pesan sebuah lagu, atau sebaliknya justru melemahkan pesan atau image dari band tersebut. Sayangnya, banyak musisi membuat video musik hanya untuk kelihatan keren dan bukan untuk menguatkan pesan lagunya. Alhasil, ada banyak video musik yang buruk karena kehilangan pesannya. Namun, bukan berarti Anda harus takut menggunakan teknologi. Teknologi dapat melipatgandakan efisiensi dan efektivitas gereja Anda. Belajarlah memilih teknologi yang memiliki potensi untuk menolong. Berlatihlah untuk mengevaluasi dengan tepat apakah penggunaan teknologi di gereja Anda menolong atau malah merugikan pelayanan. (t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Leadership Network
Alamat URL: http://leadnet.org/when_should_you_use_technology/
Judul artikel: When Should You Use Technology?
Penulis artikel: Leadership Network
Tanggal akses: 19 September 2016