DAFTAR ISI
• App-✞ech: Teknologi Masa Depan dalam Konferensi Google I/O 2016
• App-✞ech: Pengembangan Software SABDA 5
• Berkat Aplikasi Qlue, Publik Makin Percaya pada Pemda DKI
• App-✞alks: Diskusi Perkembangan Teknologi dan Pelayanan Gereja di Facebook Apps4God
• App-✞alks: PA dengan Metode S.A.B.D.A. Melalui WA
3. PELAYANAN / PROYEK / PROGRAM
• App-✞ech: Berbagai Aplikasi untuk Berdoa
• Pendalaman Alkitab di Komunitas #ayo_PA!
• Menggunakan Media Komunikasi Digital untuk Memberitakan Injil
EDITORIAL | ||||
Shalom Sahabat Apps4God, In Christ,
|
REPORTASE |
App-✞ech: Teknologi Masa Depan dalam Konferensi Google I/O 2016
Pada 18 -- 20 Mei 2016, Google menyelenggarakan konferensi Google I/O di San Fransisco, California. Konferensi ini adalah tempat berkumpulnya para developer dan ajang bagi Google untuk mengumumkan berbagai inovasi baru teknologi masa depan. Disebut teknologi masa depan karena tidak semua yang diinformasikan sudah siap pakai. Bisa saja masing-masing teknologi tersebut diluncurkan ke publik dalam kurun satu tahun mendatang, atau bisa saja lebih lama. Berikut ini adalah aplikasi atau perangkat baru yang diperkenalkan dalam event tersebut.
Konferensi ini makin menyadarkan kita bahwa teknologi baru sudah dan akan terus berkembang. Hal ini akan sangat memengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan gereja? Apakah kita akan lebih banyak bengong menyaksikan teknologi melaju dengan cepat? Apakah kita akan turut berperan aktif dan memanfaatkannya untuk kemuliaan Tuhan? Mari kita bangkitkan semangat dan antusias dalam menyambut pergerakan teknologi ini. Setiap perkembangan teknologi adalah kesempatan emas untuk mewartakan tentang Tuhan kepada dunia ini. Mari terlibat dalam perkembangan teknologi dan menggunakannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Salam Apps4God! Sumber: Kompas.Com, 24 Mei 2016, Apa Saja yang Diumumkan Google di Ajang I/O App-✞ech: Pengembangan Software SABDA 5 Yayasan Lembaga SABDA sedang melakukan penyempurnaan Software SABDA versi 5. Salah satu fitur SABDA 5 adalah bisa dijalankan dengan Windows Phone. Selain memiliki proses instalasi yang lebih mudah, versi ini juga memiliki modul-modul baru seperti Alkitab Yang Terbuka, Alkitab Terjemahan Sederhana Indonesia, Tafsiran Matthew Henry, Renungan Oswald Chambers, beberapa Alkitab suku dan bahan-bahan tambahan baru.
Sahabat Apps4God sudah dapat mengunduhnya melalui situs SABDA.Net. Instalasi SABDA 5 tidak akan memengaruhi pengguna yang memiliki SABDA 4, dan kedua versi tersebut dapat digunakan secara terpisah. Perkembangan Software SABDA ini juga membuka momentum untuk memperbarui modul-modul lama, seperti Kamus Bahasa, Renungan SH (Santapan Harian), dan Alkitab Yunani Tischendorf. Masih ada beberapa modul lain yang sudah masuk daftar antrean untuk dikerjakan. Doakan agar Software SABDA ini dapat menjadi berkat bagi orang-orang Kristen yang rindu mempelajari firman-Nya sehingga dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dengan benar. Reportase lainnya: Berkat Aplikasi Qlue, Publik Makin Percaya pada Pemda DKIQlue mengklaim selama layanannya hadir, telah berdampak positif bagi pemerintah dan warga, antara lain membangun komunikasi dua arah yang efektif antara warga dan pemerintah. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan ikuti dari keaktifan pemerintah daerah DKI Jakarta dalam menerapkan berbagai teknologi yang ada untuk mendorong masyarakat untuk aktif di dalam pembangunan kota. Bagaimana dengan gereja saat ini? Apakah gereja juga rindu untuk menggunakan berbagai teknologi ini untuk mendorong jemaat lebih percaya dan aktif dalam pelayanan gereja? |
KOMUNITAS |
App-✞alks: Diskusi Perkembangan Teknologi dan Pelayanan Gereja di Facebook Apps4God Sehubungan dengan konferensi Google I/O 2016 yang diadakan untuk memperkenalkan berbagai inovasi yang telah dikerjakan Google selama 12 bulan terakhir, seharusnya membuat pikiran kita menjadi semakin terbuka bahwa teknologi terus berkembang, bahkan dengan sangat cepat. Lalu, bagaimana dengan kita -- gereja dan orang-orang Kristen zaman ini? Berikut ini beberapa pendapat yang diberikan oleh sahabat Apps4God di komunitas Facebook Apps4God mengenai perkembangan teknologi dan pelayanan gereja. Sejauh yang saya tidak begitu tahu ... gereja (pendeta/gembala, aktivis, fulltimer, warga jemaat) baru sekadar memanfaatkan jejaring sosial, search engine, aplikasi Alkitab. Padahal banyak hal yang berkaitan dengan teknologi informasi yang bisa digali. Misalnya, data minning .... Teknologi bisa dipakai dalam gereja, dan memang banyak membantu. Tetapi, jangan mengandalkan teknologi dalam segalanya. Kita harus bisa memilah teknologi mana yang bisa dan wajar dipakai dalam gereja. Ada banyak hal yang harus benar-benar dipelajari dulu baru diimplementasikan dalam gereja. Jangan sampai menjadi senjata makan tuan. "Sekarang sudah banyak kok yang pakai teknologi (baca: medsos), seperti Paus, gereja, ataupun secara individu para Romo, suster, dll.. Isinya bagus-bagus kok. Dari renungan harian, diskusi/sharing, dll.. Saya punya saudara Romo dan Alm. Uskup, mereka secara aktif menggunakan teknologi. Padahal usia sudah lanjut. Saudara saya yang Romo sekarang usianya di atas 70, tetapi fasih sekali email, chatting dengan WA dll.. Bagaimana dengan pendapat Anda? Mari ikut berdiskusi dengan rekan-rekan lainnya dalam Facebook Apps4God. App-✞alks: PA dengan Metode S.A.B.D.A. Melalui WA Salah satu anggota gerakan Apps4God, Amidya Tri Agusti, yang adalah staf pelayanan PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam) berbagi cerita tentang pengalamannya menggunakan teknologi untuk pertumbuhan rohani dan kemuliaan nama Tuhan. Berikut adalah sharing tentang komunitas Pendalaman Alkitab (PA) melalui aplikasi chat WhatsApp yang dilakukan bersama para alumni PESTA. Kiranya menjadi masukan yang menginspirasi kita untuk mulai menggunakan teknologi bagi pertumbuhan rohani. Hidup baru seorang anak Allah sangat tergantung pada makanan rohani firman Tuhan yang membuat hidup rohaninya bertumbuh dengan baik. Melalui pengajaran firman Tuhan, kita dapat mengetahui siapakah Tuhan, apakah rencana dan kehendak-Nya, dan bagaimana kita seharusnya hidup sebagai anak-anak Allah. |
PELAYANAN / PROYEK / PROGRAM |
App-✞ech: Berbagai Aplikasi untuk Berdoa Dari Pendalaman Alkitab di komunitas #ayo_PA! yang membahas 1 Timotius 2:1-7, kita diingatkan untuk selalu berdoa supaya roh kita terus hidup dan bertumbuh. Di era digital ini, banyak aplikasi yang dapat menolong kita untuk disiplin berdoa sehingga kita bisa memiliki kehidupan doa yang bertumbuh setiap saat. "Cara yang sangat mudah dan konkret untuk berdoa bagi mereka yang berada di sekeliling Anda." — Bryan Lee, pengguna Ceaseless Bagi kebanyakan orang, berdoa kadang terasa egois karena semua yang dibawa dalam doa adalah tentang diri kita, masalah kita, dan keinginan kita. Dengan aplikasi ini, kita diajak untuk belajar memperhatikan dan mendoakan orang lain dan kebutuhan mereka, khususnya mereka yang memiliki relasi dengan kita seperti keluarga, teman, dan siapa saja yang ada di dalam kontak kita. Ceaseless adalah sebuah aplikasi jurnal doa yang dikembangkan oleh Christopher Lim dan timnya. Aplikasi ini akan mengambil informasi dari kontak di handphone Anda dan mengaturnya agar Anda bisa berdoa bagi mereka. Untuk pengaturan default, Anda akan diberikan tiga orang kontak dari seluruh kontak Anda untuk Anda doakan, tetapi Anda juga bisa mengubahnya hingga tujuh orang per hari. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan informasi kepada Anda mengenai kemajuan doa yang Anda lakukan, baik itu jumlah orang yang telah Anda doakan maupun berapa lama Anda telah berdoa bagi mereka. Pada layar home aplikasi ini, disertakan sebuah ayat yang berbeda setiap harinya yang bisa semakin menguatkan Anda untuk terus berdoa bagi orang lain. Dengan aplikasi ini, Anda bisa mengatur jadwal doa Anda dan membuat pengingat untuk mendoakan pokok doa teman-teman Anda. Ceaseless (tak henti-hentinya) menolong Anda untuk bertekun dalam doa dan melihat karya Tuhan bekerja dalam hidup orang yang kita doakan. "... Di dalam dunia yang sibuk di mana kita hidup sekarang ini, mendapatkan dorongan kecil untuk berdoa di sepanjang hari membuat saya berfokus kembali kepada hal-hal yang terpenting dalam hidup dan kepada Ia yang memegang semuanya itu di dalam tangan-Nya. Itu mengingatkan saya bahwa Dialah yang memegang kendali, dan saya bisa melepaskan segala kekhawatiran dan kecemasan saya kepada Yesus. Terima kasih untuk app ini! Tuhan memberkati!" — Eav, pengguna Echo Prayer Doa adalah disiplin rohani yang membantu menguatkan hubungan kita dengan Allah. Namun, kadang muncul kesulitan mengingat ketika kita sudah semakin sibuk. Hal inilah yang mendasari Ben Rugg dan rekannya, Jim Elliston, ketika membuat aplikasi Echo Prayer, aplikasi yang membantu Anda membuat daftar doa. Selain itu, aplikasi berbahasa Inggris yang diluncurkan pada 10 Juni 2014 ini juga membantu untuk berdoa pada waktu tertentu karena dilengkapi dengan reminder dan pengelolaan panjangnya waktu berdoa. Pada aplikasi ini terdapat juga checklist "answer" untuk menandai doa mana saja yang sudah dijawab. Ketika doa kita dijawab, iman kita akan bertambah kuat dan membuat kita semakin antusias untuk membagikan apa yang Allah lakukan kepada orang lain. Aplikasi ini dapat diakses dalam Operating System Android dan iOS. Abide Prayer & Meditation (Bahasa Inggris) "Berjalan bersama dengan Allah. Saya harus mengatakan bahwa saya sangat menyukai aplikasi ini karena bagi saya musik itu tidak akan berhenti sampai saya menghentikannya. Saya mendorong anak-anak saya, para anggota keluarga, dan teman-teman saya yang lain untuk mendapatkan app ini. Terima kasih." — Thearon Shipman, pengguna Abide Abide adalah aplikasi yang membantu Anda untuk tetap fokus ketika berdoa kepada Allah. Aplikasi ini dilengkapi dengan audio. Anda dapat mendengar audio tentang inspirasi dan doa harian sesuai topik yang Anda inginkan. Topik yang bisa Anda nikmati, antara lain refleksi pagi dan malam, doa untuk meminta penyertaan Allah, doa untuk penyembuhan, dan doa yang singkat untuk anak. Anda juga dapat membagikan audio doa atau inspirasi harian kepada orang lain di media sosial karena aplikasi ini juga dilengkapi fitur berbagi. Aplikasi ini sangat cocok untuk konselor Kristen dan pendeta. Aplikasi buatan Carpenter Code (suatu kumpulan pakar teknologi dari Google, Tesla, Ebay, Microsoft, dan beberapa perusahaan lain yang rindu memakai kemampuan mereka untuk membawa orang lebih dekat dengan Tuhan) mendapat pujian dari banyak pemimpin Kristen seperti Jack Graham, Luis Palau, dan Tony Evans. Anda dapat membaca kesaksian dari orang yang diberkati oleh aplikasi ini di blog mereka. Sayangnya, aplikasi ini hanya menggunakan pengantar dalam bahasa Inggris. |
AYO PA |
Pendalaman Alkitab di Komunitas #Ayo_PA Selain memberikan presentasi dan training mengenai #ayo_PA! kepada generasi muda dan hamba-hamba Tuhan, tim #ayo_PA! juga mengadakan kegiatan PA online di Facebook dan Twitter Ayo PA. Kegiatan ini sudah dimulai sejak awal Juni yang lalu dengan membahas kitab 1 Timotius. Kami mengundang Anda untuk ikut bergabung dalam PA online ini. Sahabat #ayo_PA! bisa mendalami teks Alkitab dari perikop yang sudah ditentukan yang diposting baik di Facebook maupun Twitter. Setelah itu, Anda bisa membagikan berkat dan aplikasi (penerapan) dari PA yang Anda lakukan di kolom komentar. Harapan kami, Anda boleh mengalami dan mengetahui lebih dalam kebenaran firman Tuhan melalui komunitas #ayo_PA! ini. |
ARTIKEL+ |
Menggunakan Media Komunikasi Digital untuk Memberitakan Injil
Mulai bulan Juni ini, saudara-saudara sepupu kita mulai menjalankan ibadah puasa agar mereka mendapatkan amal yang baik sehingga dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kita pasti mendukung karena motivasi itu sungguh mulia. Namun, di sisi lain kita juga sadar bahwa amal tidak akan pernah dapat menghapus dosa-dosa kita. Sebagai orang percaya, kita juga tahu bahwa pada dasarnya bukanlah manusia yang mencari Allah, tetapi Allahlah yang sebenarnya mencari manusia. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, marilah kita berdoa agar Allah datang kepada mereka dan memperkenalkan Anak-Nya, Sang Juru Selamat sejati, supaya mereka diperkenan datang kepada Allah. Perkembangan teknologi membuat dunia semakin terbuka dengan informasi, termasuk informasi Kabar Baik tentang Tuhan kita Yesus Kristus. Berbagai cara telah dilakukan oleh anak-anak Tuhan agar berita keselamatan dalam Yesus Kristus itu dapat menjangkau setiap orang, di mana pun dan kapan pun. Kita percaya bahwa teknologi dapat dipakai Tuhan untuk menemukan orang-orang yang saat ini sedang sungguh-sungguh ingin mengenal Dia. Salah satu media teknologi itu adalah media sosial. Media sosial memungkinkan kita berjejaring secara luas, baik dalam hal pertemanan maupun dalam kebutuhan rohani. Dengan cara ini pula berita Injil dapat tersebar seluas-luasnya, termasuk kepada mereka yang belum pernah mendengar Kabar Baik Yesus Kristus. Oleh karena itu, untuk lebih menggugah semangat dan kesadaran kita mengabarkan Injil, berikut ini beberapa artikel yang berkaitan dengan pekabaran Injil melalui media sosial. Kiranya kita diberi anugerah hati yang rindu memenangkan jiwa. Mari kita belajar kemudahan apa yang ditawarkan media sosial sehingga kita dapat memakainya untuk menjadi alat pekabaran Injil di abad 21. Semoga memberi inspirasi. Menggunakan Komunikasi Digital untuk Menyebarkan Kabar Baik
|
- 0 views