"BANJARSARI — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo menerima 50 laporan kasus penipuan selama Januari sampai Februari. Mengantisipasi bertambahnya jumlah korban, Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polresta memasang spanduk imbauan di 20 lokasi di Solo, Kamis (23/2). Spanduk tersebut berisikan waspada penipuan mencatut nama penjabat, jual beli online, meminta pulsa, undian berhadiah, dan lainnya." – Marak, Penipuan Via Online dan Mencatut Nama Pejabat, Solopos, 24 Februari 2017.
"SERENGAN — Polsek Serengan menangkap lima tersangka kasus narkoba di dua lokasi berbeda, Rabu (22/2). Seorang tersangka mengaku setiap menjadi kurir sabu mendapatkan upah Rp 25.000 sampai Rp 50.000. Uang tersebut digunakan untuk makan dan bermain game online. "Saya dikeluarkan dari sekolah karena sering bolos. Selama masih menjadi pelajar kecanduan bermain game online," katanya." – Kecanduan Game Online, Nekat Jadi Kurir Narkoba, Solopos, 24 Februari 2017.
Kita percaya bahwa teknologi adalah baik dan bisa kita pakai untuk memuliakan Tuhan. Namun kita pun perlu menyadari bahwa teknologi pun bisa dipakai untuk berbuat dosa dan merugikan orang lain. Seperti halnya yang kini marak terjadi di Indonesia: penyebaran berita tidak benar (hoax), penipuan via online, dan munculnya berbagai kecanduan seperti kecanduan Game Online, Screen Addicted, Nomophobia, dan masih banyak lagi.
Sebagai murid Kristus yang memiliki peran menjadi garam dan terang dunia, ini adalah kondisi yang perlu kita sadari dan responi. Kita harus mengembalikan jiwa-jiwa yang tersesat dalam belenggu dosa digital untuk kembali kepada jalan menuju Kristus. Dan hal ini hanya bisa efektif jika dikerjakan melalui media digital itu sendiri.
Nah, sebagai seorang yang telah menyadari akan hal ini, apakah yang bisa kita lakukan? Apa juga yang bisa gereja lakukan untuk menjangkau mereka yang terhilang dan menolong mereka yang terjerat belenggu negatif dari penggunaan teknologi yang salah? Mari berbagai dengan Sahabat Apps4God lainnya!