Apps4God

Submitted by admin on Fri, 02/05/2016 - 12:00

World Wide Web telah menginjak usia 25 tahun. World Wide Web tidak hanya mengubah kehidupan kita, tetapi juga membawa perubahan drastis terhadap gereja lokal.

Teknologi mengubah begitu banyak hal dengan sangat cepat. Beberapa pihak mengatakan bahwa gereja di masa Abraham Lincoln (1800-an) lebih mirip dengan gereja abad pertama dibandingkan dengan gereja masa kini, karena kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam waktu 100 sampai 200 tahun terakhir.

Di bawah ini adalah 25 cara internet telah mengubah gereja dan seperti apa hasilnya. Beberapa perubahan bermanfaat dan beberapa perubahan lain tidak, tetapi semua itu berdampak pada cara kita memandang gereja di abad ke-21.

  1. Website kini berperan sebagai "pintu depan" gereja anda. Kebanyakan orang akan mengakses website gereja lebih dulu sebelum mereka menginjakkan kaki ke dalam gedung gereja anda.
  2. Donasi secara daring memungkinkan para anggota gereja memberikan persembahan meskipun mereka lupa membawa buku cek di hari Minggu pagi.
  3. Jemaat mampu dan faktanya mengecek pernyataan-pernyataan pendeta selama kotbah.
  4. Blog-blog memungkinkan pendeta berkomunikasi dan mengajar sepanjang minggu.
  5. Konflik tidak akan terpendam hingga pada akhirnya meledak. Jika sesuatu terjadi dalam sebuah gereja, orang-orang di tempat lain bisa segera tahu.
  6. Alih-alih menahan keluhan mereka, jemaat gereja yang tidak puas dapat mengirim pesan di Facebook atau bahkan membuat sebuah blog untuk menceritakan perasaan mereka kepada semua orang.
  7. Promosi Gereja tidak lagi dilakukan dengan memasang iklan di koran lokal. Gereja bisa menarget iklannya untuk kalangan dan lokasi tertentu melalui Facebook.
  8. Konferensi video menggunakan aplikasi seperti Skype memungkinkan gereja untuk tetap terhubung dan berkomunikasi secara langsung dengan misionaris di seluruh dunia.
  9. Hubungan mendalam lebih sulit ditumbuhkan dalam kehidupan nyata karena beberapa orang membangun hubungan yang sifatnya dangkal melalui dunia maya.
  10. Alih-alih setumpuk buku tafsir, pendeta dapat menggunakan alat-alat studi Alkitab seperti WORDsearch.
  11. Gereja dan individu dapat membeli dan mengunduh materi kelompok sel secara daring.
  12. Nyaris semua sejarah gereja kini berada di ujung jari Anda, karena pencarian Google dapat memunculkan dokumen asli dari Bapa-bapa Gereja, para Reformis, dan penginjil dari masa Kebangunan Besar.
  13. Musik penyembahan tersedia melalui siaran langsung scara daring ataupun diunduh, memberikan gereja akses ke lebih banyak ragam musik yang dapat mereka pilih.
  14. Para guru dan pengkhotbah harus berhadapan dengan para pendengar yang rentang perhatiannya sudah menurun karena terbiasa dengan kecepatan internet.
  15. Kini Anda dapat membawa Alkitab Anda setiap saat di smartphone Anda melalui aplikasi YouVersion dan aplikasi-aplikasi Alkitab lainnya.
  16. Gereja memiliki kemampuan untuk menilai kemajuan mereka dalam memuridkan dengan menggunakan alat-alat seperti Transformational Discipleship Assessment.
  17. Generasi yang tumbuh bersama internet memiliki lingkup perhatian yang lebih luas dan seringkali terinspirasi untuk melibatkan diri dan memperbaiki masalah-masalah global.
  18. Podcast memungkinkan divisi pengajaran gereja menjangkau keluarga anggota mereka secara lebih mudah dan memberi manfaat pula bagi orang lain di seluruh dunia.
  19. Dengan menggunakan aplikasi seperti Ministry Grid, pelatihan relawan dapat dilakukan secara lebih efisien.
  20. Media sosial telah memberi ruang bagi banyak individu yang bukan pendeta ataupun tokoh terkenal untuk mereka dapat lebih bersuara.
  21. Fenomena gereja daring memberi tantangan bagi para pendeta dan teolog untuk memikirkan apa sebenarnya definisi sebuah gereja.
  22. Para pendeta dan gereja harus menghadapi internet yang bersifat abadi. Khotbah 10 tahun yang lalu dapat dinilai dan dikritik hari ini.
  23. Jemaat menghadapi gangguan dan daya tarik media sosial yang sudah sangat mewabah. Mereka dapat menggunakan ponsel mereka untuk melihat skor pertandingan olahraga atau kicauan sebuah kutipan emas dari satu khotbah.
  24. Ikatan antar-gereja melemah dan hubungan eksternal menguat karena gereja-gereja dapat menemukan pihak lain yang keyakinan teologisnya lebih mirip.
  25. Gereja menghadapi beban tambahan yang terus menerus untuk memperbaharui situs web dan kehadiran mereka secara daring.

Cara apa lagi yang bisa dilakukan Internet yang telah mengubah gereja Anda dalam 25 tahun terakhir? (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Facts and Trends
Alamat URL: http://factsandtrends.net/2014/03/12/25-ways-the-web-has-changed-the-church/#.VrBCclL-m2y
Judul asli artikel: 25 Ways the Web Has Changed the Church
Penulis artikel: Aaron Earls
Tanggal akses: 2 Februari 2016