Apps4God

Dari fakta di atas, kita disadarkan bahwa media video sudah dan akan menjadi media yang paling strategis untuk menjangkau orang-orang, terutama mereka para generasi digital native yang juga disebut generasi multimedia. Pertanyaannya, apakah kita, orang-orang percaya dan gereja sudah siap dan memperlengkapi diri untuk menciptakan video-video yang dapat dipakai untuk menjangkau mereka?

Redaksi mengucap syukur karena semakin banyak orang telah menangkap visi pelayanan IT-4-GOD. Berikut ini adalah sharing dari Dee Clarista yang kiranya bisa menguatkan dan memotivasi Sahabat semua untuk semakin menghidupi visi IT-4-GOD, yaitu semakin banyak orang yang menggunakan teknologi bagi kemuliaan Allah dan perluasan Kerajaan-Nya.

Bersyukur, baru-baru ini salah satu grup diskusi dari YLSA, yaitu Grup e-BinaAnak, telah selesai melangsungkan diskusi untuk periode Juli/Agustus. Grup diskusi yang diikuti oleh 19 peserta ini membahas artikel Mengajar Seperti Yesus: Tiga Cara Efektif dalam Memuridkan. Diskusi berjalan aktif dan peserta cukup antusias menjawab setiap pertanyaan. Anda dapat menyimak rangkuman dari grup diskusi ini dalam Arsip Diskusi e-BinaAnak 25 Juli s/d 5 Agustus 2017. Berikut ini testimoni dari salah satu peserta.

Beberapa waktu lalu diberitakan bahwa Facebook telah menghubungkan lebih dari 2 miliar pengguna di dunia. Dari angka tersebut, Indonesia adalah pasar penting bagi Facebook. Menurut data kuartal kedua 2017 (per Juli), jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 115 juta pengguna. Melihat fakta ini, kita dapat melihat bahwa Facebook adalah ladang pelayanan digital yang besar dan strategis pada era digital ini. Tantangannya sekarang, bagaimana menggunakan kesempatan ini untuk menjangkau mereka?

Dalam dua tahun pelayanan Apps4God, kami bersyukur karena ada banyak kesempatan yang Tuhan bukakan untuk mewartakan tentang IT4GOD bersama Sahabat dan mitra pelayanan Apps4God. Puji Tuhan! Pada ulang tahun yang kedua ini, ada hadiah untuk Apps4God yang sungguh mendorong kami makin giat menyuarakan IT4GOD agar melaluinya kebenaran firman Tuhan dapat hadir dan hidup bagi lebih banyak orang. Apakah itu?

Saya sungguh bersyukur boleh menghadiri event Hackhaton ImagoHack 7 yang diselenggarakan oleh CBN (Cahaya bagi Negeri). Selama 3 hari di Hackhaton ImagoHack7, saya bersyukur boleh diizinkan melihat anak-anak Tuhan dari berbagai denominasi berkolaborasi untuk mengaktivasi talenta-talenta mereka di bidang kreatif, media, dan teknologi yang diselaraskan dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Alasan mengapa ImagoHack 7 ini diselenggarakan adalah untuk menjadi wadah kolaborasi antaranak-anak Tuhan untuk melahirkan berbagai terobosan lewat karya kreatif dan inovatif yang bermanfaat langsung bagi proses transformasi bangsa, dan juga untuk membangkitkan generasi yang lebih responsif dan inovatif terhadap tantangan zaman.

Bulan Juli adalah bulan spesial bagi gerakan Apps4God karena pelayanan Apps4God berulang tahun. Dan, tahun 2017 ini, Apps4God menginjak usia yang kedua, tepatnya pada 23 Juli 2017. Pada perayaan tahun sebelumnya, tim Apps4God membuat video pendek berisi pelayanan Apps4God dan ucapan yang diberikan oleh sahabat Apps4God. Terinspirasi dari campaign yang dilakukan Presiden Jokowi pada pekan Pancasila, kali ini Apps4God mengadakan campaign dengan mengajak Sahabat App4God membuat status atau posting di media sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) dengan tagar #IT4GOD.

Pada 7 -- 9 Juli 2017, Imago Planet, sebuah pelayanan yang mengajak para pemimpin muda untuk menjawab tantangan masa kini dengan cara yang kreatif, mengadakan sebuah acara bertajuk hackathon "IMAGOHACK7". Dalam acara tersebut, tim IT-4-GOD berkenalan dengan Yuwono Dinata, seorang dosen dari Univ. Ciputra, yang bersama mahasiswanya ikut ambil bagian menjadi peserta dari hackathon tersebut. Berikut ini adalah kesaksian dari beliau. Kiranya menjadi berkat bagi kita semua.

Bagaimana hubungan orang percaya Indonesia dengan firman Tuhan saat ini? Apakah alat-alat teknologi menolong kita membaca dan mendalami firman Tuhan secara disiplin? Berikut ini adalah beberapa tanggapan dan pendapat dari anggota komunitas #Ayo_PA! terhadap isu tersebut.

Kini, kita hidup di dunia dalam big data. Informasi dan aktivitas yang kita lakukan dalam sistem internet terekam menjadi rekaman pola perilaku kita, dan diolah menjadi informasi yang menolong pengambilan keputusan sesuai minat kita. Pemanfaatan big data di Indonesia, yang menonjol sejauh ini tampak pada bidang perdagangan elektronik (e-commerce). Namun, sebenarnya big data amat bisa dioptimalkan untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang lain, seperti: pertanian, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, tidak terkecuali dalam pelayanan dan gereja. Dengan dukungan data, pengambilan keputusan bisa lebih akurat dan berdasar, bukan sekadar kira-kira atau mengandalkan perasaan.