- 0 views
|
||||||||||||
|
EDITORIAL
Pada April 2019 ini, bangsa Indonesia menggunakan hak mereka dalam pesta demokrasi untuk memilih pemimpin bangsa ini untuk periode 5 tahun ke depan. Masing-masing individu pasti memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih pemimpin bangsa ini dan wakil mereka di kursi parlemen. Siapa pun yang pada akhirnya terpilih, biarlah kita tetap mendukungnya dengan menjadi warga negara yang memberikan kontribusi positif bagi negara kita tercinta. Kita dapat memulainya dengan memimpin diri kita sendiri dan memengaruhi orang-orang di sekitar kita untuk membawa kebaikan bersama bagi seluruh bangsa. Terkait dengan itu, topik kepemimpinan juga menjadi topik utama dari tema IT-4-GOD pada April 2019 ini. Oleh karena itu, beberapa kolom dalam edisi ini memuat tulisan mengenai kepemimpinan. Simak pula beberapa berita terbaru seputar konferensi BibleTech 2019 dan proyek-proyek baru dari Yayasan Lembaga SABDA. Kiranya menjadi berkat bagi Sahabat IT-4-GOD sekalian. Tuhan Yesus memberkati! In Christ,
|
APPPS LIVE
App-✞ech: Konferensi BibleTech 2019 Konferensi BibleTech 2019 baru saja selesai diselenggarakan beberapa hari yang lalu di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Konferensi yang dituanrumahi oleh Faithlife dan berlangsung selama dua hari, mulai Kamis (11/4) sampai Jumat (12/4), ini mengeksplorasi tentang bagaimana teknologi yang terus berkembang memengaruhi cara kita berinteraksi dengan Alkitab, mulai dari penerjemahan dan penafsirannya hingga penyampaian dan penyebarannya. Berikut ini adalah sebuah reportase yang kami terjemahkan dari situs GeekWire terkait penyelenggaraan acara ini. Pendeta dan Programmer di Konferensi BibleTech Mengeksplorasi Teologi yang Lebih Dalam melalui Kode Ada banyak hal dalam Alkitab -- catatan tentang geografi dan peperangan yang sudah lama berlalu, lapisan makna dari bahasa Yunani dan Ibrani, ide-ide yang saling bertentangan, tokoh-tokoh sejarah penting. Pada konferensi BibleTech minggu ini, lebih dari 130 pendeta, programmer, dan ahli teologi dari hampir setiap denominasi berkumpul untuk mendiskusikan tentang, di antara isu-isu yang lain, bagaimana menggunakan pembelajaran mesin dan data set yang kaya untuk mengekstrak, mereferensi silang, dan membawa makna-makna baru ke dalam Alkitab. … "Konferensi BibleTech saat ini sudah memasuki tahun keenamnya dan sekitar setengah dari semua yang hadir biasanya merupakan programmer," kata Pritchett (CEO Faithlife). Judul-judul seminar pada tahun ini mencakup: Masa Depan Pinggiran Alkitab, Menandai Makna, Bukan Sekadar Bentuk, Urun Daya untuk Alkitab pada Zaman Dahulu dan pada Masa Kini, dan Alexa, Apa yang Alkitab Katakan? Bagian lain mendiskusikan bagaimana pembelajaran mesin bisa digunakan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa dunia yang sedang sekarat, yaitu bahasa-bahasa yang hanya dituturkan oleh beberapa ratus orang. Dalam sebuah presentasi berjudul Memetakan Dunia Teologi, Direktur Inovasi Konten dari Faithlife, Sean Boisen, mendiskusikan usaha-usaha dari timnya untuk membangun berbagai database teologis yang dapat mengekstrak dan mereferensi silang informasi. Beberapa yang tercakup dalam berbagai data set tersebut adalah perkataan dan bagian-bagian penting dalam Alkitab, pengetahuan historis, tokoh-tokoh penting dalam sejarah kekristenan, garis waktu peristiwa-peristiwa di dunia, garis waktu peristiwa-peristiwa dalam Alkitab. … Dalam sebuah presentasi berjudul Melihat Masa Depan: Memeriksa Kecepatan Glasial Keterlibatan Digital, Kenny Jahng, salah satu pembawa acara podcast Future.Bible, merekomendasikan supaya gereja-gereja menggunakan teknologi dalam cara-cara praktis untuk terhubung dengan jemaat. Cara yang dimaksud itu mencakup podcast, siaran langsung secara streaming, studi Alkitab daring, bahkan Gereja VR, tempat orang-orang berperan sebagai avatar dan berinteraksi satu sama lain. … Selengkapnya: http://apps4god.org/artikel/pendeta-dan-programmer-di-konferensi-bibletech-mengeksplorasi-teologi-yang-lebih-dalam Menarik, bukan? Teknologi tidak hanya menjadikan dunia semakin kecil, tetapi juga memungkinkan orang percaya mempelajari dan membagikan Alkitab secara jauh lebih hebat daripada sebelum-sebelumnya. Konferensi BibleTech merupakan perkumpulan yang sangat bagus bagi orang-orang yang menggunakan teknologi untuk membawa terang firman Tuhan ke dalam dunia yang gelap. Bagaimana pendapat Anda terkait hal ini? Perlukah konferensi semacam ini diadakan di Indonesia? Jika ya, topik-topik apa saja yang menurut Anda perlu dibahas dalam konteks kekristenan dan teknologi di Indonesia? Jika tidak, mengapa? Mari mendiskusikannya di komunitas Apps4God. App-✞rain: Live Relay Seminar Politik Pemilu dan Masa Depan Indonesia Pada Sabtu, 6 April 2019, pukul 09.00 WIB, Mimbar Reformed Injili Indonesia (MRII) Solo memanfaatkan teknologi live relay untuk menggelar acara menonton bersama seminar Pemilu dan Masa Depan Indonesia. Acara ini disiarkan langsung dari Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Jakarta. Dalam pembukaan seminar, Pdt. Dr. Stephen Tong menjelaskan bahwa acara ini digelar untuk memberikan edukasi politik kepada jemaat GRII agar memahami dinamika politik sekarang ini melalui sudut pandang Kristus, rasul-rasul, dan bapa-bapa gereja yang saling berkesinambungan untuk membawa mandat budaya dalam berpolitik, menjunjung demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam membangun negara dan bangsa sesuai dengan firman Tuhan. Seminar politik ini dibagi menjadi beberapa fokus materi. Materi yang pertama disampaikan oleh Pdt. Dr. Benyamin Intan dengan fokus Kepemimpinan Nasional, Agama, dan Demokrasi. Beliau memberikan gambaran untuk memahami situasi politik yang sekarang marak terjadi, yaitu politisasi agama -- agama dipermainkan suatu kelompok atau golongan untuk kepentingan tertentu. Begitu juga sebaliknya, terjadi agamaisasi politik, yaitu sistem negara yang diobok-obok dan dipermainkan oleh agama untuk memenuhi agenda atau kepentingan tertentu. Hal tersebut mirip dengan yang terjadi pada masa John Calvin, salah satu bapa reformasi gereja. Pada masa itu, negara menguasai agama dan agama dipolitisasi oleh negara sehingga kehilangan suara kenabian. Martin Luther juga menyuarakan dengan keras agar politik harus segera keluar dari tubuh gereja. Pdt. Dr. Benyamin Intan mendorong peserta untuk menjadi pelaku-pelaku yang menyuarakan kebenaran dalam pemilu 17 April 2019 dengan berkontribusi memilih pemimpin yang layak bagi bangsa ini serta mendoakannya. Materi yang kedua dibawakan oleh Pdt. Antonius U.N., yang menyoroti pemikiran John Calvin mengenai Pemerintahan dan Demokrasi. Pemerintah merupakan wakil Allah. Oleh karena itu, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan kebenaran kepada seluruh rakyat melalui penegakan hukum dan ekonomi, serta menjamin kebebasan rakyat sesuai undang-undang. Beliau juga memberikan edukasi kepada peserta untuk memilih calon pemimpin yang memiliki riwayat hidup yang baik. Materi ketiga, Filsafat dan Teologi, disampaikan oleh Pdt. Ivan Kristianto, yang menyoroti pemikiran Agustinus mengenai topik tersebut. Beliau menjelaskan bahwa negara harus memperjuangkan common good atau kebaikan bersama seluruh rakyatnya, seperti: memperjuangkan kedamaian, penegakan hukum, dan kesejahteraan seluruh warga negara untuk menjadi bangsa yang baik. Pada masa Agustinus, gereja turut berperan dalam mendukung misi tersebut. Maka dari itu, setiap orang percaya adalah tubuh gereja yang harus memperjuangkan common good dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Materi yang terakhir disampaikan oleh Pdt. Jimmy Pardede, dan berfokus pada topik Demokrasi. Sebagai orang Kristen, kita wajib turut berperan dalam demokrasi, khususnya dalam pemilu 2019 ini. Beliau menuturkan bahwa setiap orang percaya bertanggung jawab kepada Tuhan untuk membawa keadilan yang lebih baik di negara ini. |
INDONESIA CHRISTIAN DIGITAL WATCH (ICDW)
Bahan-Bahan Kepemimpinan Kristen Pada 17 April 2019, kita telah berpartisipasi dalam pesta demokrasi terbesar bagi bangsa Indonesia, yaitu pemilihan umum presiden dan wakil presiden serta anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI, dan DPRD. Untuk mengikuti perkembangan pemilu yang telah diselenggarakan, Redaksi mengimbau pembaca untuk mengunjungi situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketika menetapkan pemimpin pilihan kita masing-masing pada pemilu lalu, tentu kita punya berbagai kriteria untuk pemimpin yang baik. Dalam referensi berikut ini, kita juga dapat melihat banyak tulisan mengenai kriteria atau gambaran besar tentang seorang pemimpin, terutama pemimpin Kristen. Kiranya referensi-referensi ini menjadi jawaban bagi setiap orang percaya yang memerlukan bahan-bahan kepemimpinan yang alkitabiah dan berkualitas. 1. Arsip Publikasi e-Leadership Publikasi e-Leadership merupakan publikasi elektronik dari Yayasan Lembaga SABDA yang menyajikan bahan-bahan kepemimpinan Kristen yang berkualitas dan bermutu untuk mendukung masyarakat Kristen agar menghasilkan para pemimpin dan pelatih kepemimpinan yang baik dan efektif dilihat dari sudut pandang kekristenan. Mulai 2019, publikasi ini dan sepuluh publikasi YLSA lainnya telah digabung menjadi satu dalam publikasi Suara SABDA, tetapi Anda masih bisa dengan mudah mengakses arsip dari 200+ edisi e-Leadership sebelumnya melalui tautan berikut ini untuk mendapatkan bahan-bahan kepemimpinan Kristen yang Anda perlukan: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip/. Akan tetapi, meskipun Anda tidak lagi dimungkinkan untuk berlangganan publikasi e-Leadership secara khusus, redaksi tetap mendorong Anda untuk berlangganan publikasi Suara SABDA untuk mendapatkan bahan-bahan kepemimpinan Kristen terbaru dari Yayasan Lembaga SABDA dilengkapi dengan bahan-bahan bermutu dari bidang-bidang lainnya. 2. Situs IndoLead Situs IndoLead merupakan situs penyedia bahan-bahan kepemimpinan Kristen. Bahan-bahan yang tersedia melalui situs ini tidak terbatas dalam bentuk artikel saja, tetapi juga dalam bentuk PowerPoint, PDF, materi training, dan materi leadership, yang dapat Anda temukan lewat menu Artikel. Selain itu, situs IndoLead juga membagikan tautan menuju referensi-referensi terkait kepemimpinan Kristen lainnya, yang dapat Anda temukan lewat menu Links, di antaranya adalah tautan menuju komunitas Facebook dan Twitter e-Leadership. Tunggu apa lagi? Kunjungi situs IndoLead untuk mendapatkan lebih banyak bahan kepemimpinan Kristen yang berkualitas! 3. Institut Leimena Situs ini merupakan situs resmi Institut Leimena, suatu lembaga nonprofit yang dibangun berdasarkan misi "Mengembangkan peradaban Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan peradaban dunia yang menjunjung tinggi harkat manusia, melalui kerja sama dalam masyarakat yang majemuk". Penamaan Institut Leimena sendiri adalah untuk mengenang Dr. Johannes Leimena (1905 -- 1977), seorang negarawan dan gerejawan Indonesia, dan untuk meneladani kepemimpinan beliau yang mengedepankan kasih dan melayani semua kalangan. Dalam situs ini, Anda dapat menemukan topik-topik bernuansa kenegarawanan yang tidak terlepas dari UUD 1945, Pancasila, dan isu-isu nasional. Situs ini sangat menyenangkan, khususnya bagi kalangan sarjana hukum, tetapi juga direkomendasikan bagi kalangan awam. Klik pada menu Publikasi untuk menemukan berbagai artikel, memo, dan publikasi ilmiah bertema kewarganegaraan yang dimuat dalam situs ini. Jika Anda mengeklik menu Press, Anda akan disuguhkan dengan berbagai artikel tentang kegiatan yang dilakukan Institut Leimena yang diterbitkan di surat kabar. Secara garis besar, situs ini akan mendorong pembaca untuk melek hukum dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi kekristenan. |
DIGITAL MINISTRY
Ciri Eksklusif Kepemimpinan Kristen dan Generasi Z Apakah ada ciri eksklusif kepemimpinan Kristen? Salah satu bagian Alkitab yang memaparkan kualifikasi pemimpin Kristen, khususnya para penatua dan diaken gereja, adalah surat Paulus kepada Timotius (1 Timotius 3:1-7) dan Titus (Titus 1:5-16). Ada 24 kualifikasi, di antaranya: bijaksana, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan pemarah, pendamai, bukan hamba uang, tidak serakah, dapat menguasai diri, adil, saleh, tak bercacat, suami dari satu istri, sopan, tidak bercabang lidah, punya nama baik, dan lain-lain. Namun, apakah daftar di atas adalah ciri eksklusif pemimpin Kristen? Ternyata tidak, karena semua kualifikasi tersebut berasal dari filsafat moral Yunani. Paulus menjelaskan pentingnya reputasi dan kesaksian hidup para pemimpin Kristen. Yang menjadi penekanan Paulus adalah sebagai penatua, orang Kristen tidak boleh lebih rendah standar kualitas kepemimpinannya dibandingkan dunia. Lalu, apa yang menjadi ciri khas eksklusif kepemimpinan Kristen? Rasul Paulus kepada jemaat Korintus (1 Korintus 1:18-2:5) menjelaskan kualifikasi eksklusif orang Kristen (termasuk pemimpin) yang berbeda dengan dunia. Paulus menulis bahwa salib adalah kebodohan bagi manusia. Bahkan, untuk memberitakan berita kebodohan tersebut, Allah memilih "yang bodoh bagi dunia, yang lemah bagi dunia, yang tidak terpandang, dan yang hina bagi dunia, yang tidak berarti bagi dunia" (ay. 27, 28). Yang dimaksud oleh Paulus adalah bahwa kuasa Allah hanya bekerja dalam orang-orang yang mengakui kelemahannya. Hikmat Allah hanya ditunjukkan dalam kebodohan manusia. Itu sebabnya, pemimpin Kristen yang merasa diri pandai, kuat, dan hebat tidak akan dapat dipakai oleh Allah sebagai alat untuk menyatakan kuasa-Nya. Superioritas dan arogansi pemimpin menghalangi mereka menerima kasih karunia Allah. Bagaimana Allah dapat bekerja dalam dan melalui hidup pemimpin Kristen jika mereka merasa segala bakat, pelatihan, dan statusnya sebagai pemimpin cukup untuk melaksanakan peran dan tugas kepemimpinannya sehingga tidak lagi memerlukan Allah? Oleh karena itu, kualifikasi paling penting yang harus dimiliki oleh pemimpin Kristen adalah kesadaran bahwa tidak ada satu kualifikasi pun yang dia miliki yang dapat dia banggakan di hadapan Allah. Semua kapasitas yang dia miliki berasal dari Allah dan akan diminta pertanggungjawabannya pada hari penghakiman nanti. Kepemimpinan Kristen bukanlah sebuah proses pembesaran diri yang mengandalkan kemampuan sendiri untuk mencapai ambisi pribadi. Kepemimpinan Kristen adalah sebuah proses pelucutan diri yang mengandalkan penyerahan diri secara total kepada Allah untuk mencapai kehendak-Nya dalam dan melalui diri pemimpin. |
BERITA IT-4-GOD
|