Meskipun saat ini gereja-gereja kecil menguasai dunia, ada banyak perubahan yang sedang terjadi terkait dengan tren teknologi yang memengaruhi gereja, termasuk gereja yang paling kecil sekalipun. Sangatlah penting memiliki strategi yang siap guna untuk menerapkan tren-tren ini, tetapi pada saat yang sama mengakses materi-materi desain yang bagus, membina komunikasi di media sosial, dan memasarkan gereja Anda secara daring semakin mudah, bahkan lebih mudah daripada sebelum-sebelumnya.
Berikut ini adalah tren-tren besar teknologi gereja yang dinantikan pada tahun 2017!
1. Presentasi gereja yang lebih baik
Seiring dengan banyaknya kehadiran software-software ibadah dan presentasi untuk gereja secara daring, maka semakin banyak pula gereja-gereja yang mampu menayangkan slide pengumuman dan lirik lagu yang berkualitas tinggi pada acara ibadah. Pada tahun 2017, diharapkan tren ini akan semakin menyebar, dan kita semakin terbiasa melihat animasi-animasi yang halus pada slide lirik lagu dalam kebaktian.
2. Desain yang lebih baik dan lebih murah
Sekarang ini sangat mudah untuk menemukan alat-alat desain grafis yang gratis dan elegan sehingga aspek desain apapun untuk gereja bisa dilakukan dengan mudah. Program-program mingguan, slide pengumuman, undangan acara gereja, semuanya bisa dibuat dalam sekejap dengan aplikasi Canva dengan gambar-gambar gratis dari situs seperti Creation Swap, bahkan oleh orang yang punya sedikit pengalaman mendesain!
3. Registrasi acara secara digital
Sudah banyak software manajemen gereja yang memasukkan fitur-fitur dimana jemaat bisa mendaftar acara gereja secara daring, tetapi sekarang pasti ada lebih banyak cara lagi. Software The City mempunyai fitur khusus yang praktis bagi pengguna jejaring sosial gereja untuk mendaftarkan diri secara otomatis pada acara-acara yang tercantum dalam software manajemen gereja, saat merespon pada posting acara secara daring. Kita berharap SMS dapat menjadi cara umum untuk anggota gereja mendaftarkan diri ke berbagai acara gereja.
4. Tayangan langsung (Live streaming)
Banyak gereja-gereja superbesar (megachurch), seperti Life.Church, menggunakan tayangan langsung di internet sebagai metode utama dalam penjangkauan. Akan tetapi, sementara gereja-gereja berukuran sedang mulai menjadi besar, dan teknologi tayangan langsung semakin mudah diakses (beberapa bahkan gratis, seperti Ustream.tv), maka penayangan langsung sekarang menjadi lebih dimungkinkan. Bukan hanya bisa mengarahkan lebih banyak orang ke situs Anda, seperti catatan Paul Clifford di artikel ini, tetapi juga bisa menjadi cara yang luar biasa untuk menjangkau jemaat yang hanya di rumah atau tentara yang sedang tugas.
5. "Pemasaran" berbasis lokasi bagi gereja
Walaupun kedengarannya seperti kebutuhan yang masih jauh bagi kebanyakan gereja, mereka bisa menggunakan teknologi seperti 'beacons', yang mengirim notifikasi ke HP pintar melalui aplikasi gereja, atau email yang terdaftar, atau nomor telepon, ketika HP pintar tersebut berada dalam jangkauan geografis. Banyak bisnis menggunakan teknologi ini untuk mempromosikan produk-produk atau penawaran, dan gereja juga bisa menggunakan cara yang bagus ini untuk mempromosikan kegiatan gereja atau kalau ada promosi diskon buku rohani di gereja. Meski konsep ini kelihatannya canggih, perangkat keras yang diperlukan harganya masih bisa dijangkau, yaitu kurang dari 100 dollar. Jadi, jika gereja Anda tertarik dengan metode promosi yang baru ini, khususnya kalau sebagian besar jemaat sudah memakai HP, tren ini layak untuk dipikirkan.
6. Snapchat untuk gereja
Gereja-gereja sudah memiliki Facebook, Twitter, dan YouTube sekarang ini, tetapi bagaimana dengan Snapchat? Aplikasi Snapchat ditujukan terutama bagi generasi millennial, karena itu aplikasi ini sepertinya bukan solusi yang tepat untuk gereja yang kebanyakan beranggotakan keluarga dan orang-orang lanjut usia. Namun, Snapchat tepat sekali untuk jemaat-jemaat muda baik untuk gereja besar atau kecil. Adanya sentuhan pribadi yang sangat tinggi, dan mudahnya kemampuan untuk menyiarkan momen-momen acara langsung di gereja, Snapchat dapat menolong membuat kelompok muda-mudi merasa terlibat dan menjadikan gereja bagian dari hidup keseharian mereka.
7. Mendesain ulang situs gereja Anda
Sebelumnya, kebanyakan gereja membuat situs gereja dengan platform WordPress. Tunggu dulu, sampai sekarang masih seperti itu, ya? Bagaimana mungkin? Memang WordPress adalah solusi yang tepat untuk gereja-gereja ukuran kecil (paling tidak, ukuran sedang). Namun, ada banyak gereja yang siap untuk meningkatkan diri dengan menggunakan software manajemen gereja yang sekaligus memiliki alat untuk menangani situs. Ada pro dan kontra dalam menggunakan solusi 'all-in-one' (satu paket - Red.) seperti Elexio atau The City, tetapi sulit untuk menolak menggunakan software tersebut, karena dapat memberikan disign yang bagus dan akses yang mudah bagi para staf gereja sehingga dapat merawat situs canggih tanpa harus punya latar belakang pemrograman.
8. Pesan-pesan multimedia
Karena gereja-gereja mendapat semakin banyak akses dari platform daring, maka menjadi mungkin khotbah Minggu dipromosikan ke banyak tempat untuk meningkatkan jangkauan dan jarak pandangnya. Gereja mana pun yang sudah merekam khotbah-khotbahnya barangkali akan mengunggahnya ke situs penyedia layanan video yang sudah populer seperti YouTube, atau setidaknya ke situs gereja mereka sendiri. Tetapi, selain khotbah-khotbah, ada juga cara promosi lain yang layak dicoba, misalnya memosting blog gereja yang berisi garis besar khotbah, dan juga podcast audionya saja.
Tren teknologi gereja apa yang sudah Anda dilihat di tahun 2016? Tren-tren apa yang Anda ingin lihat di tahun depan nanti? Silakan berikan komentar Anda! (t/Odysius)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Capterra
Alamat URL: http://blog.capterra.com/8-church-tech-trends-for-2017/
Judul artikel: 8 Church Tech Trends for 2017
Penulis artikel: Abby Kahler
Tanggal akses: 12 Januari 2017