Apps4God

Submitted by admin on Fri, 12/23/2016 - 12:00
Apps4God  |  #Ayo_PA!
APPPS Live / #Ayo_PA!
Edisi 28 [Desember 2016]

DAFTAR ISI

1. REPORTASE

[#Ayo_PA!] Pelatihan PA di Era Digital: Presentasi di Pertemuan FGBMFI, Solo

[APPPS Live] App-alks: Raker 2017: Rapat Kerja Tim Apps4God

[APPPS Live] App-rain: Mengenal Kristus: Belajar Melalui Bahan dan Aplikasi Alkitab

2. KOMUNITAS

[APPPS LIVE] Apps-alks: Pelayanan Digital dalam Gereja: Wawancara dengan Bapak Michael Sanders

3. PELAYANAN / PROYEK / PROGRAM

[APPPS Live] App-alks: Pergumulan: Penggabungan Publikasi ICW dan APPPS Live

4. ARTIKEL+

Renungan: Penghujung Tahun

EDITORIAL

Shalom Sahabat Apps4God,

Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2016. Dalam satu tahun terakhir, telah banyak hal yang kita lalui dan kerjakan bersama. Ada banyak pergerakan yang terjadi di berbagai sudut dunia yang terus menyuarakan pelayanan di digital. Semakin banyak orang yang mulai menyadari, bahkan telah mengambil langkah praktis, untuk menyatakan bahwa teknologi bisa dipakai untuk memuliakan Tuhan.

Dalam edisi terakhir pada tahun 2016 ini, APPPS Live akan berbagi dengan Sahabat mengenai evaluasi pelayanan gerakan Apps4God selama tahun 2016 dan rencana kerja yang akan dikerjakan pada tahun 2017. Baik pencapaian maupun kegagalan, telah menjadi sukacita bagi kami karena ini merupakan pembelajaran agar kami semakin baik dalam melayani. Di tengah proses pembelajaran ini, redaksi bergumul tentang penggabungan publikasi APPPS Live dan publikasi ICW. Bagaimana pelayanan kami bisa terus relevan dan bisa menolong orang-orang Kristen Indonesia untuk semakin menyadari pentingnya teknologi bagi kemajuan pelayanan digital sehingga teknologi/pelayanan digital benar-benar digunakan untuk memuliakan Tuhan, bahkan membentuk identitas dan iman kita? Pada akhirnya, dengan tuntunan Roh Kudus, redaksi berharap penggabungan publikasi APPPS Live dan ICW menjadi publikasi "IT-4-GOD", dapat menjadi berkat bagi Sahabat semua. Sementara itu, publikasi #Ayo_PA! rencananya akan menjadi sebuah publikasi tersendiri dengan nama publikasi "PA21". Mohon dukungan doa dari seluruh Sahabat Apps4God mengenai rencana-rencana ini.

Akhir kata, kini kita telah siap untuk menyongsong tahun 2017 dengan semangat dan visi yang semakin diperbarui oleh Allah. Kiranya APPPS Live bisa terus menolong Sahabat Apps4God merancang resolusi tahun 2017.

In Christ,

Ariel Hilda
Staf Redaksi APPPS Live / #Ayo_PA!
hilda@in-christ.net

REPORTASE

[#Ayo_PA!] Pelatihan PA di Era Digital: Presentasi di Pertemuan FGBMFI, Solo

#

Pada tanggal 13 Desember 2016, tim #Ayo_PA! kembali memberikan pelatihan untuk melakukan pendalaman Alkitab (PA) di era digital. Pelatihan ini dilangsungkan dalam pertemuan rutin Full Gospel Business Men's Fellowship Internasional (FGBMFI) chapter Solo. Selain anggota FGBMFI, hadir pula beberapa undangan lain, seperti rekan perwakilan dari YesHEis dan LPMI. Dalam acara yang dihadiri oleh 19 peserta tersebut, kami mengingatkan kembali kepada peserta betapa pentingnya melakukan Pendalaman Alkitab. Materi tentang "Tujuh Alasan Mengapa Kita Harus Melakukan PA" yang dibawakan Bu Yulia pada awal presentasi menjadi dasar yang sangat menolong peserta memahami bahwa PA adalah kebutuhan rohani yang perlu dipenuhi. Peserta terlihat antusias dan menyetujui setiap alasan yang dijabarkan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari Sdri. Hilda tentang PA untuk generasi digital yang membuka pemikiran peserta bahwa mereka pun merupakan generasi digital dan dapat menggunakan gadget mereka untuk melakukan penggalian Alkitab.

Presentasi terakhir dibawakan oleh Sdr. Ayub yang memberikan pelatihan bagaimana melakukan pendalaman Alkitab dengan metode S.A.B.D.A. dan bagaimana menggunakan aplikasi-aplikasi pendukung pendalaman Alkitab yang telah dibuat SABDA. Pada sesi ini, peserta tidak hanya pasif mendengarkan, tetapi juga diajak untuk aktif mengimplementasikan penjelasan yang diberikan dengan mempraktikkannya di gadget masing-masing. Sebelumnya, aplikasi-aplikasi tersebut sudah di-install-kan ke HP peserta. Peserta terlihat cukup antusias, bahkan beberapa ada yang telah selangkah lebih maju mengeksplorasi aplikasi-aplikasi tersebut. Selain itu, tim SABDA juga berkesempatan menjelaskan kepada peserta beberapa produk SABDA. Bahkan, beberapa peserta juga tertarik dan penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang SABDA Bot. Kiranya pelayanan ini bisa menjadi inspirasi bagi para peserta untuk melakukan pendalaman Alkitab setiap saat di era digital ini. (Hilda)

[APPPS Live] App-alks: Raker 2017: Rapat Kerja Tim Apps4God

Menjelang penutupan tahun 2016, Yayasan Lembaga SABDA kembali menggelar rapat kerja pada 2 -- 3 Desember 2016. Agenda utama dalam rapat kerja tersebut adalah melaporkan pertanggungjawaban atas kinerja masing-masing tim pelayanan (Penjangkauan, Pembinaan, Pendidikan Kristen, Proyek Alkitab SABDA, ITS, dan ApTek) selama semester II/2016, serta perencanaan program kerja untuk tahun 2017. Demikian juga dengan tim Apps4God yang bekerja sama dengan tim ApTek YLSA.

Secara garis besar, ada beberapa hal yang disoroti dalam laporan kinerja tim Apps4God. Beberapa data statistik, misalnya peningkatan yang terlihat pada jumlah anggota komunitas Apps4God dan pengunjung situs Apps4God. Namun, di sisi lain, jumlah pelanggan publikasi APPPS Live dan jumlah bahan di situs cenderung menurun pada semester II/2016. Faktor utama mungkin terkait dengan perubahan-perubahan personil dalam tim ApTek, khususnya yang menjadi penanggung jawab dari tim ini. Dari evaluasi yang dilakukan oleh pengurus, tim #Ayo_PA! yang sebelumnya bergabung dalam publikasi APPPS Live akan dipikirkan untuk dipisah agar kedua-duanya bisa lebih berkembang pada tahun 2017.

Pada tahun 2017, perencanaan tim Apps4God yang paling menonjol di antaranya adalah rencana untuk peleburan publikasi ICW ke publikasi APPPS Live. Rencana berikutnya adalah migrasi situs Apps4God dan Indonesian Christian Webwatch (ICW) ke platform Drupal supaya situs ini bisa dikembangkan dengan lebih maksimal. Selain itu, terkait dengan multimedia yang sedang menjadi tren sekarang ini, tim Apps4God juga merencanakan untuk meningkatkan produksi bahan-bahan multimedia, seperti quote graphics, video, dan audio. Bahan-bahan ini nantinya akan bisa digunakan di situs, diulas di publikasi, dan dipromosikan melalui media sosial.

Selama masa raker, tim Apps4God bersyukur bisa melihat pelayanan IT 4 GOD ke depannya dan bagaimana pelayanan digital untuk gereja bisa makin dikembangkan. Harapannya, pada tahun 2017, tim Apps4God akan semakin efektif melayani dan memperlengkapi masyarakat Kristen di Indonesia dengan menyediakan bahan-bahan dan informasi terkini seputar teknologi yang dapat dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Dalam rapat kerja ini, kami sangat menyadari bahwa kami tidak dapat mengerjakan semua ini sendirian. Oleh karena itu, kami juga rindu untuk lebih melibatkan gereja dalam pelayanan teknologi digital di Indonesia.(Odysius)

[APPPS Live] App-rain: Mengenal Kristus: Belajar Melalui Bahan dan Aplikasi Alkitab

Pada awal bulan Desember 2016, Bapak Wagiman menemui tim Apps4God untuk meminta bahan-bahan Alkitab dari SABDA supaya dimasukkan ke laptop dan tabletnya. Pak Wagiman menceritakan bahwa laptop yang ia bawa adalah pemberian dari seseorang yang pernah bekerja dengannya. Melalui temannya ini, Pak Wagiman bisa mengenal Kristus sehingga akhirnya tertarik untuk belajar menjadi murid Kristus dengan lebih serius. Laptop tersebut diberikan kepada Pak Wagiman agar beliau bisa belajar Alkitab dengan software Alkitab SABDA. Meskipun belum terbiasa, beliau mau belajar supaya kerinduannya untuk memahami Alkitab tercapai. Bahkan, Pak Wagiman rela mengunduh beberapa kitab Injil dalam format audio dari situs SABDA Audio dengan bantuan anaknya.

Ternyata, program Alkitab SABDA yang dipasang sebelumnya memiliki masalah sehingga tidak dapat dibuka. Kami pun memutuskan untuk meng-install-kan kembali software SABDA ke laptop tersebut. Kami juga memasukkan Alkitab audio versi bahasa Jawa dan Indonesia ke laptop dan tablet yang beliau bawa. Selain itu, kami juga menawarkan supaya tablet beliau di-install aplikasi-aplikasi Android SABDA. Namun, Pak Wagiman akhirnya hanya meng-install aplikasi-aplikasi untuk studi Alkitab.

Pada kesempatan tersebut, kami juga mengajarkan kepada Pak Wagiman tentang cara menggunakan bahan-bahan yang sudah kami berikan, mulai dari software SABDA dengan fungsi-fungsi dasarnya, cara memainkan Alkitab audio, hingga cara menggunakan aplikasi Alkitab yang terintegrasi dengan aplikasi studi Alkitab lainnya. Kami mengucap syukur bisa memberikan bahan-bahan yang beliau butuhkan. Selanjutnya, Pak Wagiman dapat belajar lebih banyak lagi cara menggunakan bahan-bahan tersebut melalui tutorial-tutorial yang sudah disediakan oleh SABDA, seperti tutorial menggunakan Software SABDA dan tutorial video Studi Alkitab Android. Kiranya Tuhan menuntun sehingga Pak Wagiman bisa semakin mengenal dan mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati. (Hadi Pramono)

KOMUNITAS

 

[APPPS LIVE] Apps-alks: Pelayanan Digital dalam Gereja: Wawancara dengan Bapak Michael Sanders

Mengabarkan Injil di era digital membutuhkan alat teknologi dan cara penyampaian yang tepat supaya firman Tuhan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat zaman ini. Hal itulah yang ditekankan oleh Bapak Michael Sanders ketika tim Apps4God mewawancarai beliau mengenai peran teknologi dalam dunia pelayanan. Pak Michael adalah seorang hamba Tuhan yang memiliki panggilan pelayanan di bidang anak dan beliau giat sekali melibatkan teknologi dalam pelayanan-pelayanan yang ia lakukan. Dalam dua bulan terakhir, beliau memberikan pelatihan teknologi di GKA Abdi SABDA Solo, yaitu pelatihan untuk membuat animasi dengan software Microsoft Power Point. Selain jemaat gereja tersebut, ada juga peserta dari gereja lain, termasuk beberapa staf YLSA. Ingin tahu bagaimana pengalaman beliau melayani jemaat dengan menggunakan teknologi? Lalu, bagaimana respons gereja dan jemaat terhadap teknologi yang digunakan dalam pelayanan? Simak hasil wawancara kami dengan beliau berikut ini.

T1: Sejauh yang kami ketahui, Pak Michael tidak memiliki latar belakang sekolah informatika. Mengapa Bapak menaruh minat khusus pada penggunaan teknologi untuk pelayanan? Apa yang menjadi faktor pendorongnya?

J1: Ya, selama ini, saya belajar menggunakan teknologi yang saya pakai untuk pelayanan secara autodidak. Awalnya, saya ingin mendesain bahan ajar karena saya terlibat dalam pelayanan sekolah minggu. Namun, ketika saya ingin membuat film, publikasi, dan video, saya mendapat kesulitan untuk meminta bantuan dari teman-teman desain. Mereka sibuk, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Akhirnya, saya belajar sendiri menggunakan software-software desain. Alasannya, saya melihat bahwa perkembangan teknologi luar biasa, dan anak-anak zaman sekarang, dari usia kecil sudah mengerti teknologi. Saya juga mengamati dalam sekolah minggu, guru-guru hanya mengajar menggunakan satu gambar. Bahkan, sering kali tidak menggunakan alat sama sekali dan hanya bercerita. Apa yang terjadi? Anak-anak bosan mendengarkan, bermain sendiri, mengganggu temannya, dan guru-guru harus berteriak. Melihat itu, saya memikirkan bagaimana supaya cerita sekolah minggu bisa lebih menarik. Akhirnya, saya mencoba mempelajari pembuatan animasi menggunakan Power Point, dan ternyata anak-anak tertarik dengan cerita yang didukung animasi.

T2: Dari pengalaman pribadi, kiat-kiat apa yang Bapak sarankan agar pelayan Tuhan/aktivis gereja bisa memakai semua teknologi yang dibutuhkan dengan baik?

J2: Yang pasti, pelayan Tuhan perlu mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi. Karena mau tidak mau, jemaat, orang-orang yang akan kita injili, sudah hidup di tengah teknologi yang ada. Teknologi berkembang luar biasa dan mereka menggunakan itu. Kalau kita tidak menggunakan teknologi, kemungkinan mereka tidak mau mendengarkan kita. Hamba-hamba Tuhan harus melihat seperti apa teknologi yang tren saat ini, dan bagaimana teknologi itu bisa digunakan untuk menyampaikan firman Tuhan. Kadang, orang berpikir teknologi itu bisa membuat orang jauh dari Tuhan. Bagi saya, teknologi itu netral, tergantung bagaimana cara kita melihat dan menggunakannya. Jadi, yang pertama, paradigmanya harus diubah dulu bahwa teknologi itu netral. Kedua, mari melihat perkembangan zaman saat ini, teknologi apa yang orang-orang gunakan. Ketiga, mari kita coba pikirkan bagaimana supaya teknologi yang netral itu, yang digunakan oleh banyak orang, bisa kita gunakan untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan.

T3: Apakah ada contoh hamba-hamba Tuhan yang sudah mengintegrasikan pelayanannya dengan ketersediaan teknologi digital saat ini? Bagaimana hasilnya, adakah contoh-contoh konkretnya?

J3: Kebetulan, saya bergerak dalam dunia pelayanan anak. Pada umumnya, hamba Tuhan yang terlibat dalam pelayanan di dunia anak dan remaja, pasti menggunakan teknologi. Jika tidak, mereka tidak bisa mendapatkan perhatian dari anak-anak atau remaja. Kalau untuk jemaat umum, teknologi yang digunakan biasanya sebatas Power Point atau video. Akan tetapi, secara umum, penggunaan teknologi bisa diterima oleh jemaat, asalkan kontennya benar dan sesuai dengan kebenaran Alkitab.

T4: Teknologi bisa membantu pelayanan, tetapi di sisi lain memunculkan banyak distraksi yang dapat mengalihkan jemaat dari kehidupan bergereja dan berkomunitas di dunia nyata. Menurut Bapak, bagaimana gereja dan jemaat harus menyikapi efek samping dari teknologi ini?

J4: Kalau untuk jemaat, semua kembali ke pribadi masing-masing ya. Jemaat harus bisa disiplin dan menghindarkan pencobaan-pencobaan bagi diri mereka sendiri dalam hal menggunakan teknologi. Sementara itu, dari pihak gereja sebenarnya sudah mengadakan seminar-seminar kecil tentang dampak negatif teknologi. Hanya saja, memang masih terpusat pada dampak negatifnya. Selain itu, frekuensinya masih sangat kurang. Mengapa demikian? Karena masalah teknologi belum dianggap sebagai sesuatu yang urgen, apalagi untuk menjadi materi khotbah tersendiri. Ke depannya, gereja perlu membahas lebih banyak lagi tentang isu teknologi, dan bukan sebatas dampak negatifnya saja, tetapi apa kegunaannya dalam mendukung pelayanan.

Demikianlah, Sahabat, sepenggal hasil wawancara kami dengan Bapak Michael Sanders. Kiranya pemikiran beliau menginspirasi kita semua untuk menggunakan teknologi dengan bijak, baik bagi diri kita sendiri maupun untuk kepentingan pewartaan Injil. Salam Apps4God!

Wawancara Selengkapnya

PELAYANAN / PROYEK / PROGRAM

 

[APPPS Live] App-alks: Pergumulan: Penggabungan Publikasi ICW dan APPPS Live

Publikasi Indonesian Christian Webwatch (ICW) dan APPPS Live (Aplikasi Pelayanan Proyek Program -- Live) adalah dua publikasi yang berada di bawah naungan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) dan sama-sama mengambil tema teknologi untuk pelayanan. Jika ditilik dari sejarahnya, publikasi ICW terbit lebih dulu, yaitu sekitar tahun 1999 ketika teknologi web belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sementara itu, APPPS Live terbit pertama kalinya pada tahun 2015. Jika publikasi ICW lebih menyorot situs-situs web yang bernuansa Kristen, publikasi APPPS Live mengulas penerapan teknologi secara lebih luas, meliputi komunitas, media sosial, aplikasi, dll.. Sejauh ini, tim Apps4God menilai bahwa kedua publikasi ini berjalan cukup baik dan memberi informasi yang bermanfaat, yang melaluinya masyarakat Kristen mengetahui manfaat teknologi untuk belajar firman Tuhan dan bagaimana dampaknya dalam dunia pelayanan.

Namun, dalam perjalanannya, YLSA menilai perlu ada modifikasi dari kedua publikasi ini, khususnya untuk publikasi ICW. Seperti yang kita ketahui, masyarakat pada era digital saat ini tidak cukup hanya mengakses informasi lewat web. Mereka juga mengakses aplikasi ataupun mendapatkan berbagai konten melalui media sosial. Fakta ini, menjadikan web bukan lagi sumber utama untuk mendapatkan informasi. Untuk menanggapi tren tersebut, tim Apps4God mengambil langkah berani untuk membuat dua publikasi bisa tetap efektif tanpa harus menghapus salah satu publikasi. Meski peminatnya cenderung turun, web masih menjadi "wadah" yang efektif untuk menyentralisasi informasi dan menyajikan berbagai konten yang dibutuhkan. Setelah melalui beberapa pertimbangan, YLSA memutuskan untuk melebur kedua publikasi ini dengan nama baru, yaitu publikasi "IT-4-GOD". Visi dari kedua publikasi sebenarnya sama, yaitu mengajak masyarakat Kristen menggunakan teknologi abad ini untuk belajar firman Tuhan. Diharapkan, masyarakat Kristen bisa mendapatkan informasi mengenai teknologi/web-digital melalui satu jalur dengan informasi yang lebih padat dan mengupas berbagai aspek dalam berteknologi. Konsep publikasi "IT-4-GOD" sendiri masih terus kami matangkan dan direncanakan mulai diaplikasikan pada tahun 2017 mendatang.

Teknologi yang berkembang begitu pesat juga telah membantu para pelayan Tuhan untuk mengabarkan Injil di ladang tuaian terbesar saat ini, yaitu dunia maya. Semua orang percaya perlu juga mengetahui teknologi seperti apa yang bisa digunakan dalam pelayanan dan membagikannya kepada orang lain. Inilah yang menjadi kerinduan kami melalui publikasi "IT-4-GOD", yaitu menjadi jembatan agar orang-orang percaya bisa saling belajar menggunakan teknologi untuk pelayanan, khususnya pelayanan digital (digital ministry). Supaya publikasi ini berjalan baik dan sesuai dengan aspirasi pembaca, tentunya tim Apps4God membutuhkan banyak masukan. Oleh karena itu, Redaksi ICW akan mengirimkan kuesioner kepada pelanggan ICW, mohon kesediaannya untuk mengisi dan memberikan masukan. Silakan mengisi kuesionernya melalui form. Kami tunggu saran atau masukan sahabat semua. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan mengisi kuesioner tersebut. Semoga apa yang kami perjuangkan ke depannya membawa berkat bagi para pembaca semua. Salam Apps4God!. (Aji)

Form Kuesioner Pelanggan ICW

ARTIKEL+

 

Renungan: Penghujung Tahun

#

Bacaan: Yakobus 4:13-16
Nas: Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (Yakobus 4:14)

Kita sudah berada di penghujung tahun. Sebetulnya, penghujung tahun atau bukan, itu hanya soal penanggalan (kalender). Di dunia ini, ada banyak sekali penanggalan; ada kalender Yahudi, kalender Persia, kalender Jawa, kalender Hindu, kalender China, dan sebagainya. Setiap kalender memiliki perhitungan sendiri. Tahun ini, seperti yang kita kenal sekarang adalah penanggalan barat (tahun masehi). Kalender ini adalah karya Paus Gregorius XIII tahun 1508 (karena itu, sering juga disebut kalender Gregorius), perhitungannya dimulai dari kelahiran Tuhan Yesus.

Akan tetapi, terlepas kalender apa pun yang digunakan, pemahaman tentang "penghujung tahun" tetaplah sangat penting. Itu mengingatkan kita akan kefanaan hidup ini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini akan berakhir. Hidup kita, dengan segala suka dan dukanya, kesuksesan dan kegagalannya, cepat atau lambat akan berlalu. Yakobus mengumpamakan hidup ini seperti uap "yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap" (ayat 14). Ya, betapa ringkih dan rapuhnya hidup kita di dunia ini.

Oleh karena itu, baiklah kita bijak dalam menjalani hari-hari kita agar tidak salah melangkah, yaitu dengan senantiasa melibatkan Tuhan dalam setiap rencana (ayat 15). Jangan berpikir bahwa kita akan mampu menentukan dan melakukan segala-galanya seorang diri, tanpa Tuhan. Itu adalah sebuah kecongkakan (ayat 16). Sebab, betapa pun hebatnya kita, tetaplah kita ini makhluk yang fana. Mari, dalam setiap langkah, kita selalu ingat dan lekat pada Sang Pencipta. Hanya dengan demikian hidup kita akan terjaga. Selamat menyongsong tahun yang baru. -- AYA

HIDUP INI BUKAN WARISAN YANG BISA KITA PERGUNAKAN SEENAKNYA
TETAPI TITIPAN TUHAN YANG HARUS KITA PERTANGGUNGJAWABKAN

Diambil dari:
Nama situs: SABDA.org
Alamat situs: sabda.org/publikasi/e-rh/2009/12/30/
Judul asli renungan: Pengujung Tahun

Untuk tahun depan, berkomitmenlah untuk merenungkan firman Tuhan setiap hari, mulai dengan bahan-bahan dari renungan Alkitab yang dapat diperoleh melalui App e-RH PSM, e-SH, ROC (Renungan Oswald Chambers), dan situs Renungan.co. Untuk berlangganan setiap hari melalui e-mail, kirimkan e-mail Anda ke tim e-Renungan Harian dan e-Santapan Harian.